Laporkan Masalah

Pola Pergerakan Spasial Penduduk Kecamatan Belakang Padang sebagai Eks Pusat Kegiatan di Kepulauan Batam

AJENG DIANNITARI, Iwan Suharyanto,ST., M.Sc

2016 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kecamatan Belakang Padang merupakan salah satu kecamatan hinterland Kota Batam dengan wilayah yang terpisah dari Pulau Batam dan dulunya pernah menjadi pusat kegiatan Kepulauan Batam di Kabupaten Kepulauan Riau. Kecamatan Belakang Padang juga satu-satunya kecamatan yang tidak dapat diakses secara langsung menuju pusat Kota Batam sekarang yang berada di Pulau Batam. Pusat kota menjadi pusat kegiatan untuk penduduk memenuhi kebutuhannya, sehingga berkaitan dengan pergerakan spasial penduduk. Penelitian yang berjudul “Pola Pergerakan Spasial Penduduk Kecamatan Belakang Padang sebagai Eks Pusat Kegiatan di Kepulauan Batam” ini bertujuan untuk menemukan pola pergerakan spasial penduduk kecamatan Belakang Padang yang dulu merupakan pusat kegiatan di Kepulauan Batam dan mengidentifikasi faktor yang memengaruhi pergerakan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan deduktif kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menemukan pola pergerakan spasial penduduk melalui lokasi dari tujuan pergerakan penduduk, yaitu bekerja, bersekolah, berbelanja, dan berekreasi, serta pergerakan untuk kesehatan. Analisis yang digunakan melalui analisis crosstab dari hasil 100 kuesioner responden keluarga yang dipilih dengan teknik proportionare stratified random sampling untuk setiap kelurahan. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan analisis kualitatif melalui metode wawancara kepada narasumber untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan spasial penduduk. Responden wawancara diperoleh melalui purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa empat tujuan pergerakan secara keseluruhan berada di internal kecamatan, yaitu bekerja, bersekolah, pergerakan untuk kesehatan, dan perbelanjaan. Tujuan pergerakan rekreasi memiliki hasil yang berbeda karena pergerakan penduduk sebagian besar menuju ke pusat kota. Pola pergerakan spasial penduduk Kecamatan Belakang Padang cenderung hanya berada di internal kecamatan. Hampir 74% pergerakan yang dilakukan penduduk hanya di dalam kecamatan, sedangkan 14% pergerakan menuju ke pusat kota dan 12% pergerakan menuju ke lokasi lainnya. Berdasarkan deduksi teori, faktor yang memengaruhi pola pergerakan penduduk tersebut adalah kemudahan akses, biaya yang terjangkau, kesempatan kerja dan upah yang cukup, kedekatan jarak, dan kelengkapan fasilitas, serta terdapat faktor yang ditemui dilapangan yaitu faktor histori dan kepadatan penduduk di Kecamatan Belakang Padang. Berdasarkan hasil penelitian dan deduksi teori, hanya faktor bentuk geografis wilayah yang tidak memengaruhi pergerakan spasial penduduk tersebut. Pergerakan penduduk Kecamatan Belakang Padang yang demikian perlu ditunjang dengan peningkatan fasilitas kebutuhan dan fasilitas pergerakan berupa fasilitas transportasi laut. Penelitian ini juga perlu dilanjutkan dengan lingkup penelitian yang diperluas dan penelitian yang terkait dengan evaluasi fasilitas penduduk.

Belakang Padang is a hinterland district in Batam which is separated from Batam’s main island. Belakang Padang was ever used for being activity center of Batam island in Riau. It is the only one district which is not able to access directly to the city center situated in Batam island. The city center becomes a place where the citizens fulfill their needs so that it relates to the citizen spatial movements. This research entitles “The Patterns of Citizen Spatial Movements in Belakang Padang as Ex-activity Center in Batam”, which aims to find out the patterns in this district that was ever used as an activity center and to identify as well the factors influencing those movements. This research utilizes quantitative and qualitative deductive approach method. Quantitative method is used for finding the patterns of citizen spatial movement through the location of citizen movement purposes, such as for working, going to school, shopping, going for recreation, and also going for health services. The analysis of this study is crosstab from the result of 100 questionnaire for each family by using proportionate stratified random sampling for each sub-district. The qualitative method is to analyze by interviewing people to find out the factors that influence spatial movement. The interviewers are choosen by purposive sampling. By looking from the purpose of movement, four of them are only located in internal district, which are for working, going to school, shopping, and going for health services. However, the movement result for recreation is different as most of the destination to go is the city center. Overall, the purpose of spatial movements from this study illustrates that 74% of citizen spatial movement patterns in Belakang Padang district is only in internal district as the destination. While 14%, the destination of spatial movement is to the city center and 12% of citizen movements would rather to go to another destination. Based on the deductive concept, the factors which influence the citizen spatial movement are ease of accessibility, affordability, employment and fee opportunities, proximity, completeness of facilities in Belakang Padang district, and also historical and density in Belakang Padang that has been found in this study. Based on this study, just the geographic of Belakang Padang district as an archipelago doesn’t influence those spatial movement. Therefore, the citizen movements in this district need to be supported by facility of neccessities and need increase such as sea transportation as facilities of movements. This research also needs to be continued by other researches which have wider acope and focus on topic related to the evaluation of citizen facilities.

Kata Kunci : Kepulauan, Pola Pergerakan Spasial, Pusat Kegiatan / Archipelago, Spatial Movement patterns, Activity Center

  1. S1-2016-329866-abstract.pdf  
  2. S1-2016-329866-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-329866-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-329866-title.pdf