Laporkan Masalah

PENILAIAN KUANTITATIF KINERJA IRIGASI-PERTANIAN TERPADU

NURUL PERTIWI, Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, MS; Bayu Dwi Apri Nugroho, STP, M.Agr, Ph.D

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Instrumen penilaian ini dikembangkan untuk mengetahui kinerja kegiatan irigasi-pertanian terpadu. Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan adalah irigasi-pertanian terpadu, yakni mensinergikan kegiatan irigasi dan kegiatan pertanian dengan perikanan dan peternakan. Instrumen penilaian ini pertama kali diaplikasikan di demplot irigasi-pertanian terpadu yang berada di kecamatan Grabag, kabupaten Purworejo. Kecamatan Grabag merupakan wilayah yang tidak mendapat pasokan air, khususnya pada musim tanam III (MT III). Untuk menjalankan integrasi kegiatan ini dilakukan dengan pemanfaatan air tanah dangkal. Pengembangan instrumen ini dilakukan dengan parameter pendekatan input-proses-output dimana output sebagai basis utama. Tiap parameter memiliki indikator masing-masing dan memberikan resultan dalam bentuk skor akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen dapat mewakili dan menilai keadaan demplot dengan hasil skor input 34, proses 14 dan output 18. Selanjutnya dengan pembobotan masing-masing indikator diperoleh total nilai akhir 78,65%. Demplot irigasi-pertanian terpadu yang dinilai menghasilkan skor nilai 78,65% termasuk pada kriteria nilai 3, menyatakan bahwa kegiatan irigasi-pertanian terpadu dapat dikembangkan dengan sedikit modifikasi. Dapat disimpulkan bahwa instrumen ini dapat digunakan untuk menilai dan dikembangkan sebagai acuan awal untuk kegiatan pertanian terpadu.

One of the innovations that are being developed are integrated irrigation-agriculture, namely to synergize the activities of irrigation and agricultural activities with fisheries and livestock. The assessment of integrated irrigation-agriculture performane is using a matrix assessment instrument. This assessment was first applied in demonstration plot (demplot) of irrigation-agriculture in Grabag, Purworejo. Grabag is one of area that does not get supply irrigation water, expecially in third growing season. To execute these activities are using groudwater. This assessment instrument is using approach parameter input-proses-output where output as the main base. Each parameter has indicators and giving the resultant in final score. The results showed that the instrument can represent and assess the demplot with the score of 34 input, process and output 14 18. Weighting of each indicator obtained total final value 78.65% is included in the value 3rd criteria, where irrigation-agricultural activities integrated can be developed with a little modifications, expecially on the input parameters. It can be concluded that these instruments can be used to assess and developed as a starting point for integrated farming activities. Integrated irrigation-agricultural activities have also obtained the best planting pattern is paddy-paddy-chilli curls, and the integration of agriculture-fishery-livestock can increase farmers' income by 15.47%.

Kata Kunci : demplot, instrumen penilaian, irigasi-pertanian terpadu, parameter, indikator.

  1. S1-2016-333247-abstract.pdf  
  2. S1-2016-333247-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-333247-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-333247-title.pdf