Laporkan Masalah

Pengaruh peledakan bom di Bursa Efek Jakarta tanggal 13 September 2000 terhadap bid-ask spread dan abnormal return

BIWADO, Andy Setyo, Dr. Gudono, MBA

2002 | Tesis | Magister Manajemen

Harga saham di pasar modal tidak hanya ditentukan oleh mekanisme penawaran dan permintaan saham. Faktor-faktor lain baik ekonomi maupun non ekonomi juga ikut berperan dalam pembentukan harga saham. Faktor non ekonomi tersebut diantaranya adalah berbagai peristiwa politik, termasuk peristiwa peledakan bom di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 13 September 2000. Penelitian ini ingin mengetahui antisipasi dealerhnvestor terhadap peristiwa tersebut yang diukur dengan bid ask spread serta pola reaksi pasar yang diukur dengan abnormal return. Dealerhnvestor dapat mengantisipasi suatu peristiwa atau informasi baru dengan melebarkan bid ask spread untuk menghindari resiko kerugian. Meningkatnya resiko karena kemungkinan terjadinya asymmetric information serta adanya kemungkinan spekulasi. Abnormal return digunakan untuk mengukur kandungan informasi suatu peristiwa sekaligus untuk menguji tingkat efisiensi suatu pasar modal. Penelitian ini menggunakan sampel empat puluh empat emiten dengan nilai kapitalisasi terbesar. Untuk menguj i pengaruh peristiwa tersebut digunakan metode event study dengan sebelas hari perdagangan sebagai periode peristiwa dan seratus hari sebagai periode estimasi. Bid ask spread diukur dengan menggunakan relative bid ask spread sedangkan abnormal return diperoleh dengan menggunakan single index market model. Secara umum, penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan peristiwa peledakan bom terhadap bid ask spread. Namun peristiwa ini menghasilkan abnormal return yang signifikan. Hal ini menunjukkan pasar modal Indonesia belum mencapai efisiensi pasar bentuk setengah kuat.

Stock price in stock exchange is no[ only determined by supp!y und demand mechanism. The other factors both economics and non-economics determines stock price, too. One of non-economics factor is political event, included bomb explosion in Jakarta Stock Exchange on September 13, 2000. This study investigate dealers/investors ’ antic pate for this event measured by bid ask spread and market reaction measured by abnormal return. Dealershnvestors set bid ask spread in order to compensate for the perceived adverse selection risk. Increasing of risk occur when there is information asymmetric and speculation. Abnormal return is a tool to measure information content of event and to test market eflciency. This study utilizes forty-four biggest capitalization securities of Jakarta Stock Exchange. For testing impact of the event, this study utilizes event study eleven trading days for event window and one hundred trading days for estimation period. Bid ask spread is measured by relative bid ask spread and abnormal return is determined by single index market model. This stu+Jind the event insign ficant impact for bid ask spread. However, the event significantly provides abnormal return. In conclusion, Indonesian stock market not included to semi strong efJicient market.

Kata Kunci : Abnormal Return,Bom BEJ 2000, dealer, bid ask spread, abnormal return, event study, market eficiency


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.