Laporkan Masalah

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap terhadap Makanan Halal Masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

AGUSTINA ANGGRAENI, Dr. Lily Arsanti Lestari, STP, MP; Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes

2016 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATAN

Latar Belakang : Karena jumlah permintaannya yang meningkat, indusri halal khususnya makanan menjadi salah satu segmen pasar yang dengan cepat menarik perhatian baik negara muslim maupun non muslim. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan karakteristik demografi ini, Indonesia berpeluang besar menguasai industri produk halal. Namun di sisi lain Indonesia dapat menjadi sasaran berbagai produk halal dari negara lain. Pengetahuan dan sikap dapat menjadi tolak ukur kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi gempuran produk halal. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap makanan halal masyarakat Provinsi D. I. Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel yaitu 323 masyarakat Provinsi D. I. Yogyakarta, terdiri atas 224 orang di Kabupaten Bantul dan 99 orang di Kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu multistage sampling. Alat yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil: Sebanyak 50.2% masyarakat Provinsi D. I. Yogyakarta memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap makanan halal. Subyek memiliki pengetahuan yang kurang dalam hal kaitan antara halal dan kesehatan serta proses pengolahan makanan halal. Sedangkan dari sikap, subyek memiliki sikap yang kurang baik dalam hal label. Terdapat hubungan yang signifikan (p=0.000) antara tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap makanan halal masyarakat Provinsi D. I. Yogyakarta, dengan keeratan hubungan sedang (r=0.409). Kesimpulan: Proporsi masyarakat Provinsi D. I. Yogyakarta dengan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap makanan halal hampir sama antara kategori baik dan kurang baik. Terdapat hubungan cukup erat antara tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap makanan halal masyarakat Provinsi D.I. Yogyakarta.

Background: Because of its increased demand, halal industry especially halal food had became one of the fastest growing market segment that draw much attention globally. The attention came from muslim country as well as non muslim country. Indonesia is a country where majority of world muslim population live. With this demography characteristic, Indonesia have a big opportunity to dominate the halal food industry. Otherwise, Indonesia can also be a market target of halal food products produced by other countries. Hence, knowledge and attitude can be a good measure on how ready are our society facing this condition. Objective: To describe the knowledge and attitude toward halal food among Yogyakarta Special Province society and to study the correlation between these two variables. Result: Fifty point two percent of Yogyakarta Special Province society have a good knowledge and attitude toward halal food. Participants have poor knowledge on halal food relations to health and also its preparation and/or processing. Participants also have poor attitude toward halal food’s label. There’s a significant relation (p=0.000) between knowledge and attitude toward halal food of Yogyakarta Special Province society. The relation among those two variables are classified as moderate (r=0.409). Conclusion: There is a similar proportion between good and poor category both on knowledge and attitude toward halal food of Yogyakarta Special Province society. Moderate correlation is found between knowledge and attitude.

Kata Kunci : halal food, knowledge,attitude

  1. S1-2016-335490-title.pdf