Laporkan Masalah

Analisis Pengaruh Geometri Akuisisi Terhadap Pengolahan Data Seismik Laut 2D Lintasan "EFHA" Barat Laut Sumatera

FAIZ MUTTAQY, Prof. Dr. H. Sismanto

2016 | Skripsi | S1 GEOFISIKA

Dalam pengolahan data seismik, perlu dilakukan pencocokan geometri survei dengan data seismik yang direkam. Masing-masing data yang terekam mewakili satu titik refleksi, kemudian beberapa titik refleksi yang berada pada posisi yang sama diikat kedalam gather. Namun, parameter akuisisi dan geometri survei yang telah di desain sebelum akuisisi sering sekali tidak sesuai dengan yang dilakukan di lapangan (meleset) akibat beberapa faktor. Melesetnya titik refleksi mempengaruhi validitas serta kualitas hasil pengolahan data seismik. Pada lintasan "EFHA" telah dilakukan akuisisi sebanyak 1845 shot dengan panjang lintasan 38,8 km. Pengolahan data seismik menggunakan dua geometri yang berbeda yaitu geometri ideal yang dibuat berdasarkan parameter ideal pada desain survei dan geometri riil yang menggunakan koordinat riil saat pelaksanaan survei. Masing-masing pengolahan dilakukan terpisah untuk masukan geometri ideal maupun geometri riil. Tahapan pengolahan preprocessing seperti, bandpass filtering, trace editing, true amplitude recovery, filter F-K, dan dekonvolusi menggunakan parameter nilai yang sama. Proses analisis kecepatan dilakukan terpisah menggunakan masing-masing titik pemilihan kecepatan yang berbeda, selanjutnya dilakukan proses stacking dan migrasi untuk dilihat perbedaan penampang seismik yang dihasilkan Berdasarkan kedua penampang hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kualitas kenampakan reflektor dipengaruhi oleh nilai fold yang berbeda. Nilai fold yang lebih besar akan menampilkan kualitas penampang yang lebih baik dibandingkan dengan penampang dengan nilai fold yang lebih rendah. Model kecepatan yang menggunakan geometri riil menghasilkan bentuk yang lebih smooth dibandingkan model kecepatan yang menggunakan geometri ideal.

In seismic data processing, the survey geometry should be matched with the recorded seismic data. Each recorded data represents a single point of reflection, then several points of reflection that are in the same position tied into a gather. However, the acquisition parameters and survey geometry that have been designed before usually does not matched with the field acquisition (missed point) due to several factors. The missed points of reflection affect the validity and quality of seismic data processing. The acquisition of "EFHA" line has done by 1845 shots with line distance about 38,8 km. Seismic data processing is done by using two different geometries, they are ideal geometry which is made by ideal parameters on the survey design and real geometry which is made by using real coordinates in survey. In the preprocessing steps such as bandpass filtering, trace editing, true amplitude recovery, F-K filter, and deconvolution, were used by same parameter values. Velocity analysis is done separately using each picked point of velocity, then the stacking and migration processes were performed to see the differences of seismic section results. Both seismic section of the seismic processing results indicate that the appearance quality of reflector is affected by the number of fold. The greater fold number will show a better quality of seismic section than seismic section with lower fold number. The velocity model that used a real geometry shows a smoother undulation than a velocity model that used an ideal geometry.

Kata Kunci : pengaruh geometri, pengolahan seismik, fold, acquisition geometry, seismic processing

  1. S1-2016-316818-abstract.pdf  
  2. S1-2016-316818-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-316818-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-316818-title.pdf