Laporkan Masalah

PERGESERAN MAKNA LOYALITAS ABDI DALEM PUNOKAWAN DI KRATON NGAYOGYAKARTA

AGYATI PARAMASTRI S, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos, M.Si.

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

INTISARI Pada tahun 2012, secara resmi pemerintah mensahkan Undang-Undang Keistimewaan. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan Undang-Undang No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Dana Keistimewaan (Danais) diberikan oleh pemerintah sebagai dana hibah pada tahun 2013. Dengan adanya Danais, Pemerintah Daerah DIY memiliki tambahan kewenangan yakni kewenangan yang meliputi tata cara pengisian jabatan, kedudukan, wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur, kelembagaan Pemerintah Daerah DIY, kebudayaan, pertanahan dan tata ruang. Danais diberikan oleh pemerintah sejak tahun 2013 hingga saat ini, danais pada tahun 2013 diberikan sebesar Rp. 231.392.653.500, tahun 2014 sebesar Rp.523.874.719.000 dan tahun 2015 sebesar Rp. 547.450.000.000 dan dialokasikan untuk bidang kebudayaan sebesar Rp. 420.800.000.000. Untuk tahun 2016, Pemerintah Daerah DIY sudah mengajukan permohonan Danais sebesar Rp. 1.357.466.517.000. Adanya Keistimewaan DIY tidak bisa lepas dari Kraton Ngayogyakarta, karena Kraton Ngayogyakarta merupakan simbol dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengimplementasikan keistimewaan DIY, kraton juga mendapatkan Danais yang berguna untuk memelihara aset budaya dan kegiatan kebudayaan yang akan dilaksanakan. Abdi Dalem Kraton Ngayogyakarta tidak bisa lepas dari eksistensi Kraton Ngayogyakarta karena abdi dalem yang menjalankan seluruh aktivitas di kraton termasuk melayani sultan. Ketulusan hati abdi dalem, terutama Abdi Dalem Punokawan dalam mengabdi menyebabkan para abdi dalem tidak melihat benefit secara ekonomi didalam pengabdiannya. Dengan adanya Danais abdi dalem mendapatkan honor yang akan diberikan setiap empat bulan sekali. Sehingga penting untuk diketahui mengenai loyalitas abdi dalem setelah diberlakukannya Danais. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk melihat tentang loyalitas Abdi Dalem Punokawan setelah diberlakukannya Dana Keistimewaan. Informan dalam penelitian ini adalah Abdi Dalem Punokawan yang mengabdi di Kraton Ngayogyakarta dan dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah didalam pengabdian tidak terjadi pergeseran makna loyalitas pada Abdi Dalem Punokawan Kraton Ngayogyakarta setelah diberlakukannya Dana Keistimewaan. Abdi Dalem Punokawan masih bersedia untuk mengabdikan diri di kraton, mengorbankan waktu, tenaga dan biaya untuk melayani sultan dan kraton. Para abdi dalem tidak memikirkan besar kecilnya nominal kekucah dan honor yang didapat. Para abdi dalem masih menjunjung tinggi kebudayaan Jawa, hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai ritual-ritual dan pemberian sajen pada pusaka dan juga bersedia untuk berpartisipasi dalam kegiatan kebudayaan yang diselenggarakan kraton seperti adanya upacara labuhan dan grebeg.

ABSTRACT In 2012, the government officially enacted Law of Special Autonomy. The government has prepared a budget for the implementation of Law no. 13 of 2012 on the Special Autonomy of the Special Region of Yogyakarta. Special Autonomy Fund (Danais) is provided by the government as a grant since 2013 until the present time. With the Danais, the Regional Government of the Special Region of Yogyakarta has additional authorities, namely procedures for staffing, position, duties, and authority of Governor and Vice Governor, Institution of Regional Government of the Special Region of Yogyakarta, culture, land affairs, and spatial planning. Danais has been given by the government since 2013 until the present time, Rp 231,392,653,500.00 in 2013, amounting to Rp 523,874,719,000 in 2014 and amounting to Rp 420,800,000,000.00 in 2015. For 2016, the Regional Government of the Special Region of Yogyakarta has applied for Danais of Rp 1,357,466,517,000.00. The Special Autonomy of the Special Region of Yogyakarta cannot be separated from Ngayogyakarta Palace because Ngayogyakarta Palace is a symbol of the Province of the Special Region of Yogyakarta. In order to implement the Special Autonomy of the Special Region of Yogyakarta, the Palace also obtain Danais that is useful to preserve cultural assets and living activities which are still carried out until the present time. The royal servants of Ngayogyakarta Palace cannot be separated from the existence of Ngayogyakarta Palace because the royal servants do all the activities in the palace, including serving the Sultan. Sincerity of the royal servants, especially Punokawan Royal Servants in serving, makes them not consider economic benefit in their service. With the Danais, they receive honorarium which will be given once in every four months. Therefore, it is important to identify the loyalty of the royal servants after the enactment of Danais. This research used qualitative research method with descriptive approach in order to observe the loyalty of Punokawan Royal Servants after the enactment of the Danais. Informants in this research were Punokawan Royal Servants of Ngayogyakarta Palace serving in the palace. Data were collected through interviews and documentation. The results of this research were that in terms of service there is no shift of the loyalty in Punokawan Royal Servants of Ngayogyakarta Palace after the enactment of the Danais. Punokawan Royal Servants are still willing to devote themselves in the palace, sacrifice their time, energy, and cost to serve the sultan and the palace. The royal servants do not to think about the size of salary and honorarium earned. The royal servants still uphold Javanese culture. This is evidenced by the various rituals and offerings on heirlooms and they are also willing to participate in cultural activities organized by the palace such as labuhan and grebeg ceremony.

Kata Kunci : Kata Kunci: Abdi Dalem, Kraton Ngayogyakarta, Loyalitas, Dana Keistimewaan/ Keywords: royal servants, Ngayogyakarta Palace, loyalty, special autonomy fund

  1. S1-2016-335699-abstract.pdf  
  2. S1-2016-335699-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-335699-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-335699-title.pdf