POTENSI KECAMBAH SEREALIA SEBAGAI SUMBER AMILASE (ALFA-AMILASE, BETA-AMILASE, DAN GLUKOAMILASE)
JOSHUA SUHENDRO, Dr. Ir. M. Nur Cahyanto, M.Sc; Dr. Ir. Retno Indrati, M.Sc
2016 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIANPenelitian mengenai bioetanol saat ini sedang gencar dilakukan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, sebagai langkah antisipasi terjadinya krisis energi. Oleh karena itu, penelitian mengenai amilase juga dibutuhkan mengingat amilase merupakan salah satu bahan baku yang penting dalam produksi bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui waktu perkecambahan yang paling optimum untuk menghasilkan enzim alfa-amilase, beta-amilase, dan glukoamilase pada kecambah serealia dan mengetahui jenis dan varietas kecambah serealia yang paling berpotensi sebagai sumber enzim alfa-amilase, beta-amilase, dan glukoamilase. Sampel serealia yang digunakan pada penelitian ini adalah padi IR-64, padi hitam Cempo Ireng Pendek Organik, padi ketan Ketonggo, jagung kuning BISI-II, jagung manis Hibrida F1, dan sorghum putih varietas lokal daerah Wonosari, Yogyakarta. Waktu perkecambahan yang digunakan pada penelitian ini adalah 5 hari. Analisis aktivitas alfa-amilase, beta-amilase, dan glukoamilase dilakukan pada kecambah hari 1 hingga 5 dengan enzim kit dan metode dari Megazyme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu perkecambahan serealia yang optimum dan untuk produksi enzim alfa-amilase, beta-amilase, dan glukoamilase berbeda-beda. Potensi enzim amilase pada kecambah serealia juga berbeda-beda, tergantung dari varietasnya. Pada semua kecambah serealia yang diteliti, jenis enzim amilase yang memiliki aktivitas tertinggi adalah alfa-amilase (6,14 - 32,96 U/g), diikuti oleh glukoamilase (0,45 - 7,36 U/g), dan beta-amilase (0,56 - 0,98 U/g). Padi IR-64 merupakan kecambah serealia yang paling berpotensi sebagai sumber enzim alfa-amilase dan glukoamilase, sedangkan padi hitam paling berpotensi sebagai sumber enzim beta-amilase.
The research on bioethanol is currently being intensively conducted by various countries in the world, including Indonesia, as a precaution of the energy crisis. Therefore, research on amylase is also necessary because amylase is one of the important material in the production of bioethanol. The purpose of this study is to determine the most optimum germination time to produce the alpha-amylase, beta-amylase, and glucoamylase on cereals sprout and to know the types and varieties of the most potential cereals sprout as a source of enzyme alpha-amylase, beta-amylase, and glucoamylase. Cereals that assayed in this research are IR-64 rice, Cempo Ireng Pendek Organik black rice, Ketonggo glutonius rice, BISI II yellow corn, Gendis Hibrida F1 sweet corn, and local white sorghum from Wonosari, Yogyakarta. Germination time that used in this study was 5 days. The activity analysis of alpha-amylase, beta-amylase, and glucoamylase conducted on day 1 to 5 cereals sprout with enzyme kits and methods of Megazyme. The results showed that the optimum time of germination of the cereals and for the production of enzyme alpha-amylase, beta-amylase, and glucoamylase are vary. Potential enzyme amylase in cereal sprouts also vary, depending on the variety. From all the cereal sprout assayed, types of enzyme amylase which has the highest activity is alpha-amylase (6.14 to 32.96 U/g), followed by glucoamylase (0.45 to 7.36 U/g), and beta-amylase (0.56 to 0.98 U/g). IR-64 rice sprout is the most potential as a source of enzymes alpha-amylase and glucoamylase, while the black rice sprout is the most potential source of beta-amylase enzyme.
Kata Kunci : amilase, aktivitas, kecambah, serealia