Analysis of Causes and Risk Factors of Maternal Mortality in Special Region of Yogyakarta in 2014
DIRA MEDIANI, dr. Eugenius Phyowai Ganap, Sp.OG(K) ; dr. Ahsanuddin Attamimi, Sp.OG(K)
2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTERLatar Belakang: Jumlah kematian ibu masih tinggi di seluruh dunia. Berdasarkan WHO, ada beberapa penyebab kematian ibu, yaitu pendarahan hebat, infeksi, pre-eklampsia dan eklampsia, komplikasi dari persalinan, dan prosedur persalinan yang tidak aman. Mungkin adapula beberapa faktor lain yang terkait dengan ibu seperti usia ibu, pekerjaan ibu, status paritas, dan tingkat pendidikan ibu. Tujuan: Untuk mempelajari tentang penyebab dan faktor risiko kematian ibu di Yogyakarta pada tahun 2014. Metode: Desain penelitian adalah studi kasus kontrol. Data diperoleh dari data pasien dalam formulir Audit Maternal Perinatal yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Yogyakarta. Subyek dalam kasus ini adalah semua kasus kematian ibu di Yogyakarta pada tahun 2014. Jumlah subjek dalam kelompok kontrol (ibu yang hidup setelah kehamilan dan persalinan) adalah dua kali dari jumlah ibu mati. Hasil: Ada 40 kasus kematian ibu. Penyebab kematian ibu di Yogyakarta adalah preeklamsia-eklamsia (22%), perdarahan postpartum (13%), penyakit jantung (10%), keganasan (10%) dan penyebab lainnya (45%). Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dan angka kematian ibu (p <0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu, status paritas, dan pendudukan ibu dengan kematian ibu (p> 0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan kematian ibu. Tidak ada hubungan antara usia ibu, pekerjaan ibu, dan status paritas dengan kematian ibu.
Background: The number of mother death remain high worldwide. Based on WHO, there are several causes of maternal mortality, which are severe bleeding, infections, pre-eclampsia and eclampsia, complications from delivery, and unsafe born. There might be some other factors related to the mother such as maternal age, maternal occupation, parity status, and maternal education level. Objective: To study about the causes and risk factors of maternal mortality in Yogyakarta in 2014. Method: The study design is case control study. Data was obtained from patient's data in Audit Maternal Perinatal form provided by Yogyakarta District Health Office. The case's subjects were all maternal mortality cases in Yogyakarta in 2014. The number of subject in the control group (mother that live after pregnancy and labor) was twice to the number of dead mother. Results: There were 40 cases of maternal mortality. The cause of maternal mortality in Yogyakarta are preeclampsia-eclampsia(22%),postpartum hemorrhage(13%), heart disease(10%),malignancy (10%) and the other causes (45%). There is significant association between maternal education level and maternal mortality (p<0.05). There is no significant association between maternal age, parity status, and maternal occupation with maternal mortality (p>0.05). Conclusion: There is an association between maternal education level and maternal mortality. There is no association between maternal age, maternal occupation, and parity status with the maternal mortality.
Kata Kunci : Maternal mortality, postpartum hemorrhage, infections, pre-eclampsia, eclampsia, complication from delivery, unsafe born, maternal age, maternal occupation, parity status, maternal education level.