Laporkan Masalah

KEKERASAN DAN PELECEHAN SEKSUAL DALAM FILM DON`T CRY MOMMY KARYA KIM YOUNGHAN: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

NI MADE JUNIASIH HANDAYANI PUTRI, Dr. Supriyadi, M. Hum.

2016 | Skripsi | S1 BAHASA KOREA

Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap kenyatan sosial di sekitarnya. Oleh karena itu, karya sastra merupakan tampilan gambaran kehidupan tentang suatu kenyataan sosial yang terjadi di dalam batin seorang pengarang. Kim Yonghan adalah salah satu pengarang yang membuat sastra berdasarkan kenyataan sosial di sekitarnya. Film Don`t Cry Mommy merupakan film perdana Kim Yonghan sebagai sutradara film yang mengangkat tema tentang kekerasan dan pelecehan seksual di Korea yang cukup banyak terjadi di Korea. Sehingga penelitian terhadap film ini adalah analisis mengenai representasi perilaku kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi dan kritik yang ada dalam film Don`t Cry Mommy. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra Swingewood. Teori sosiologi sastra Swingewood memberikan pendapat bahwa karya sastra merupakan gambaran peristiwa pada masa tertentu dan berkaitan dengan kehidupan sosial pengarang. Melalui teori tersebut akan terlihat cerminan kehidupan masyarakat di Korea yang ada dalam film Don`t Cry Mommy. Data dalam penelitian ini adalah dialog serta potongan gambar yang telah dipahami diterjemahkan oleh penulis. Selanjutnya data-data tersebut dianalis dengan teori sosiologi sastra. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi perilaku kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi dan kritik yang ada dalam film Don`t Cry Mommy. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya representasi bentuk perilaku kekerasan dan pelecehan seksual, serta kritik yang dalam Film Don`t Cry Mommy. Representasi bentuk kekerasan yang muncul dalam film ini yaitu berupa pemerkosaan, dan pelcehan seksual yang muncul adalah verbal dan cyber. Kemudian representasi dampak kekerasan dan pelecehan seksual yang terlihat dalam film, yaitu pada korban adalah perasaan jijik dan keputusan untuk bunuh diri, pada pelaku hukuman ringan dari pengadilan, pada orang tua kesedihan dan upaya balas dendam oleh ibu korban, dan pada masyarakat berupa pengasingan dan ketidakpedulian terhadap korban dan keluarga korban. Kritik dalam film ini berupa dialog-dialog sindiran pengarang yang ditujukan kepada masyarakat Korea. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa film Don`t Cry Mommy karya Kim Yonghan ini merupakan bentuk representasi dan kritikan terhadap kasus-kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di Korea.

Literary works are created in a society as a result of writer`s imaginations and reflections towards surrounding social reality. Thus, literary work is a presentation of life depiction about social reality which is happened in a writer`s mind. Kim Yonghan is one of writers who generate his literary works based on surrounding social realities. A movie entitled Don`t Cry Mommy is the first movie of Kim Yonghan as a director which raised the issue of sexual violence in Korea. In this regard, this study is an analysis about representation of sexual violence behaviors and critiques of the movie. Theory which was employed in this study is a Swingewood`s sociology of literature theory. This theory suggested that literary work is an illustration of events in particular time and correlated with writer`s social life. Through this theory, social life of Korean is well-reflected in the movie Don`t Cry Mommy. The data in this study were collected from dialogue and scenes in the movie which have been translated by researcher. Those data were analyzed by employing sociology of literature theory. The purpose of this study is to describe representation of sexual violence behaviors and critiques in the movie. The result of this study indicated the existence of representation of sexual violence behaviors and social critiques in the movie Don`t Cry Mommy. Representations of sexual violence in this movie are categorized into rape, verbal and cyber assaults. Furthermore, the representations of sexual violence effects to: the victim`s feeling of repulsion and decision of conducting suicide, the murderer of getting weightless sentence, the mother of being depressed and initiating to take revenge, and the society of being irresponsive to victim and victim`s relatives. Critiques in this movie appeared in allusive dialogues which were addressed to Korean people. Based on the analysis, it can be concluded that the film Don`t Cry Mommy by Kim Yonghan is a representation (of sexual violence) and critiques towards sexual abuses in Korea.

Kata Kunci : respresentasi, kritik, kekerasan seksual, pelecehan seksual, sosiologi sastra, film

  1. S1-2016-329027-abstract.pdf  
  2. S1-2016-329027-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-329027-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-329027-title.pdf