Analisis privatisasi dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan :: Studi kasus pada PT Jakarta International Container Terminal
SUPRIHARTONO, Ony, Dr. Jogiyanto Hartono, MBA
2002 | Tesis | Magister ManajemenDefisit APBN menyebabkan BUMN sebagai salah satu sumber pendapatan negara, dituntut untuk memberikan kontribusi diantaranya melalui privatisasi, pajak dan dividen. Pemerintah dalam upaya memberdayakan dan menyehatkan BUMN untuk meningkatkan kinerjanya menetapkan programnya yaitu profitisasi, revitalisasi, dan privatisasi Respon masyarakat terhadap pelaksanaan privatisasi tidaklah seragam, ada yang mendukung dan menentang. Privatisasi PT Pelindo II dengan cara menjual 51% saham PT JICT diteliti sebagai studi kasus terhadap pro dan kontra privatisasi, utamanya untuk menjawab “apakah privatisasi secara ekonomis menguntungkan dan membawa dampak positif bagi peningkatan kerja BUMN ?†Model yang digunakan dalam menganalisis privatisasi adalah melalui the corporate value model yang merupakan cashflow model. Analisis privatisasi diiakukan dengan mem present value kanfree cash flow perusahaan selama masa konsesi yaitu 20 tahm untuk mengetahui besarnya operating value. Selanjutnya untuk menghitung nilai perusahaan / corporate value, nilai operating tersebut dijumlahkan dengan non operating asset yang dimilikinya. Tujuan dari analisis privatisasi adalah untuk mengetahui apakah US$243,000,000 yang dibayarkan Grosbeak Pte Ltd atas 51% saham PT JICT murah, wajar atau mahal, maka dibandingkan dengan 51% nilai ekuitas PT JICT. Hasil perbandingan tersebut untuk menjawab apakah privatisasi PT JICT (menguntungkan atau tidak. Hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan menyatakan besarnya nilai perusahaan PT JICT adalah US$139,228,25 1. Nilai 5 1 % ekuitas PT JICT sebesar US$71,006,408, sedangkan Grosbeak Pte Ltd. membeli 51% saham PT JICT seharga US$243,000,000. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan 5 1 % saham PT JICT kepada mitra strategis di atas nilai pasarnya atau menguntungkan. Besarnya keuntungan atau premium dari transaksi privatisasi PT JICT adalah sebesar US $1 7 1,9933 92. Analisis dampak privatisasi adalah untuk mengetahui pengaruh privatisasi terhadap kinerja perusahaan, alat analisis yang digunakan adalah operating efficiencies dan throughput targets. Pemilihan alat analisis ini didasarkan pada minimum requirements yang diminta pemerintah pada saat melakukan privatisasi PT JICT. Dampak privatisasi terhadap kinerja operasi perusahaan jika dibandingkan dengan kinerja operasi sebelum privatisasi secara umum mengalami perbaikan, namun jika dibandingkan dengan minimum requixment / standar yang ditetapkan dalam Sales and Purchases Agreement, masih terdapat beberapa target yang belum dapat dipenuhi. Target yang telah dipenuhi antara lain BOR, YOR dan Dwelling Time for Impor. Target yang belum dapat dipenuhi meliputi B/C/H, Dwelling Time for Ekspor dan Operating Ratio.
revitalization, and privatization.. One that has been privatized is PT JICT with 51% of equity. Grosbeak pay US$243,000,000 for that share. The estimation of equity value on PT JICT is conducted using discounted cash flow method and found that the corporate value was US$139,000,000, so 51% of that equity was US$71,006,408. Mean by privatized PT JICT, Government gained US$17 1,993,592. The other hands government also got the benefit fiom privatization because the firm has improved their performance.
Kata Kunci : Kinerja Perusahaan,Privatisasi, Privatisation, discounted cash flow methode, corporate value model, equity value, minimum level of sewices, PT Pelindo II, PT JICT