PERBEDAAN JUMLAH KOLONI BAKTERI Streptococcus mutans PADA PROSES PEMBENTUKAN BIOFILM DENGAN METODE STATIS DAN METODE DINAMIS (Kajian in vitro)

SUSMIRA DELTA K, drg. Nunuk Purwanti, M.Kes., Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Bakteri S. mutans merupakan agen etiologi utama karies gigi manusia.Salah satu faktor virulensi dari bakteri S. mutans adalah kemampuannya untuk membentuk biofilm pada permukaan gigi. Model eksperimental telah dibuat untuk mengamati proses pembentukan biofilm terutama perlekatan bakteri pada permukaan bahan uji. Proses pembentukan biofilm diluar rongga mulut dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu metode statis (perendaman) dan metode dinamis (menggunakan artificial mouth system). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah koloni bakteri S. mutans pada proses pembentukan biofilm menggunakan metode statis dan metode dinamis. Sepuluh potong mahkota gigi premolar 1 atas sebagai objek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perlakuan metode statis dan metode dinamis.Metode statis dilakukan dengan merendam gigi dalam suspensi bakteri S. mutans dan media kaldu BHI.Metode dinamis dilakukan dengan menempatkan gigi pada alat AMS dan diberi aliran suspensi bakteri S. mutans, media kaldu BHI, dan akuades steril. Kedua metode berlangsung selama 72 jam kemudian potongan gigi dipindahkan ke tabung reaksi untuk dilakukan pengenceran serial hingga faktor pengenceran mencapai 105. Satu ml suspensi bakteri dari tabung dengan faktor pengenceran 105 kemudian dibiakkan dalam plat agar dan diinkubasi selama 24 jam.Jumlah koloni bakteri S. mutans dihitung menggunakan colony counter. Hasil analisis dengan uji-t tidak berpasangan dan tingkat signifikansi 95% menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok perlakuan metode statis dan metode dinamis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaanjumlah koloni bakteri S. mutans pada pembentukan biofilm antara metode statis dan metode dinamis.

Streptococcus mutans is the primary etiologic agent for human dental caries. One of the virulence factors of S. mutans is its ability in forming biofilm on teeth surfaces. An experimental model has been made for observing the process of biofilm formation, particularly the bacteria����¯�¿�½������¢������¯������¿������½������¯������¿������½s adhesion to the material surfaces. The process of biofilm formation outside the oral cavity can be done through 2 methods, namely static method (submersion) and dynamic method (using artificial mouth system). This research was intended to find out the differences of the number of colonies of bacterium S. mutans during the process of biofilm formation using static and dynamic methods. Ten pieces of first maxillary premolar crownsas the objects of this research were divided into 2 groups, namely static method and dynamic method. Static method was done by submerging the teeth into a suspension of S. mutans and BHI broth medium. The dynamic method was done by placing the teeth in AMS drained with the suspension of S. mutans, BHI broth medium and sterile aquades. Both methods proceeded for 72 hours, then the pieces of teeth were moved to test tubes for serial dilution until the dilution factor reached 105. One ml bacteria suspension from the tube with dilution factor 105was then cultured on plates and incubated for 24 hours. The number of S. mutans colonies were counted using colony counter. The results of the analysis using independent t-test at 95% significance level showed that there was a presence of significant difference (p < 0.05) between the static method treatment group and the dynamic method treatment group. The conclusion of this research is that there is a difference in the number of S. mutans colonies in the biofilm formation between the static method and dynamic method

Kata Kunci : S. mutans,proses pembentukan biofilm, metode statis, metode dinamis, artificial mouth system