Laporkan Masalah

PROFIL PENANGGUHAN DONOR DI UNIT DONOR DARAH PMI KOTA YOGYAKARTA

ANISA LARASATI, Dr. dr. Tri Ratnaningsih, M.Kes, Sp.PK(K); Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK(K), MM

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

INTISARI Latar Belakang:Darah adalah salah satu komponen yang dapat menjadi media penularan penyakit infeksi, untuk itu kegiatan donor darah dilaksanakan dengan sangat teliti dan dengan seleksi yang ketat. Syarat-syarat untuk bisa menjadi donor tidak hanya dilakukan untuk melindungi pasien yang akan mendapatkan transfusi darah tetapi juga untuk melindungi donor itu sendiri. Skrining awal dilakukan untuk melihat apakah donor dalam keadaan sehat dan layak untuk melakukan donor darah. Dalam praktek donor darah sering dijumpai adanya penangguhan donor, yaitu donor yang ditolak melakukan donasi. Alasan-alasan penolakan melakukan donasi darah ini perlu dikaji lebih lanjut untuk bisa mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab tersering terjadinya penolakan donor darah. Sehingga diharapkan dengan diketahuinya faktor penyebab penangguhan akan dapat dibuat program untuk mengurangi kejadian penangguhan di Unit Donor Darah terutama di PMI kota Yogyakarta. Tujuan Penelitian:Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan seorang donor dapat ditolak untuk melakukan donor darah maupun alasan mengapa darah yang sudah diambil tidak dapat diberikan untuk transfusi darah. Metode Penelitian:Metode penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan mengambil data dari Unit Donor Darah PMI Kota Yogyakarta. Data diambil dari kertas pendaftaran donor dan dari data yang ada di database PMI yang dilakukan sejak bulan Oktober sampai November 2014. Hasil: 26,49% disebabkan oleh reaktif tes HBsAg, 17,21% disebabkan karena anemia, 11,25% karena hipotensi dan 3,97% karena hipertensi , 10,59% reaktif tes anti-HCV, 6,62% reaktif tes anti-HIV, 9,93% reaktif tes Treponema. Kesimpulan: Penyebab tersering penangguhan donor adalah infeksi Hepatitis B dan anemia pada skrining predonasi. Kata Kunci: Donor penangguhan, donor darah, skrining darah, syarat donor darah

ABSTRACT Background: Blood is one of the components that can become a transmission medium of infectious diseases, that is why blood donation program implemented a very careful and a rigorous selection. Requirements for donors not only done to protect patients who will receive blood transfusions but also to protect the donor itself. We can know whether the donor is in good health and proper to conduct blood donation by doing predonation screening . In common practice, there are donors who can not donate their blood and rejected. The reasons for the rejection of this conduct blood donation should be studied further in order to determine what is the most common cause of blood donor rejection . It is expected once the most common reasons of donor rejection is known, we can make some policies to reduce the number of deferral donors especially at Unit Donor Darah PMI in Yogyakarta. Objective: To determined the cause of blood donor rejection and the reason why the blood which already donated by the donor could not be use for blood transfusion. Method: The method that used for this study is cross sectional. The data is taken from Unit Donor Darah PMI Yogyakarta. The data is collected from the registeration form and from the database at PMI Yogyakarta from October until November 2014. Results: The result shows that the cause for donor rejection are HBsAg positive (26,49%), Anemia (17,21%), hypotension (11,25%) , hypertension (3,97%) , anti-HCV positive (10,59%),anti-HIV positive (6,62%), Treponema positive (9,93%). Conclusion: From the result we can conclude that the most common cause for donor rejection is HBV infection and Anemia is the most common cause for predonation rejection. Keywords: Donor deferral, blood donation, blood screening, requirement for blood donor.

Kata Kunci : Donor deferral, blood donation, blood screening, requirement for blood donor.

  1. S1-2016-329224-abstract.pdf  
  2. S1-2016-329224-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-329224-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-329224-title.pdf