Laporkan Masalah

TAENIASISDI KABUPATEN KARANGASEM BALI

NI WAYAN WINIANTI, dr. Elsa Herdiana M, M.Kes., Ph.D; Dr.dr. Mahardika A.W., M.Kes., DTM&H

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Latar Belakang: Taeniasis merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada manusia karena menelan stadium infektif yaitu daging yang mengandung larva sistiserkus. Penyebab taeniasis yaitu karena adanya cacing pita Taenia sp di dalam tubuh manusia. Taeniasis berhubungan dengan perilaku serta gaya hidup manusia mengkonsumsi daging mentah atau yang tidak di masak sempurna. Penemuan penderita taeniasis baik yang simptomatis atau asimptomatis terutama karena cacing Taeniasolium akan mencegah terjadinya sistiserkosis/neurosistiserkosis yang gejala klinisnya lebih berat dibandingkan taeniasis. Tujuan Penelitian: Tujuan umum untuk mengetahui faktor risiko taeniasis baik pada masyarakat yang mengkonsumsi daging dari hasil ternak pribadi dengan masyarakat yang mengkonsumsi daging dari membeli di pasar atau tempat pemotongan hewan. Tujuan secara khusus untuk mengetahui hubungan antara konsumsi daging, karakteristik individu dan faktor lingkungan dengan kejadian taeniasis. Metode: Jenis rancangan penelitian yang digunakan yaitu case control antar 2 kelompok. Tempat dan waktu penelitian di Desa Datah dan Kelurahan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali dari bulan Maret 2015 - September 2015. Kelompok kasus yaitu penduduk Desa Datah yang dipilih secara Purposive Random Sampling yang memenuhi kriteria kasus (mengkonsumsi daging dari hewan ternak pribadi), sedangkan kelompok kontrol yaitu penduduk di Kelurahan Karangasem yang dipilih secara Purposive Random Sampling yang memenuhi kriteria untuk kontrol (mengkonsumsi daging dari membeli di pasar atau tempat pemotongan hewan). Tiap kelompok terdiri dari 98 orang. Metode pemeriksaan feses dengan metode langsung dan pengapungan. Hasil Penelitian: Terdapat 2 orang yang positif taeniasis dari kelompok kasus, dengan ditemukan telur Taenia sp. pada pemeriksaan langsung dan pengapungan. Hubungan jenis daging, cara pengolahan, frekuensi mengkonsumsi dan cara memperoleh daging, karakteristik individu dan faktor lingkungan dengan kejadian taeniasis tidak dapat dianalisis secara statistik. Kesimpulan: Proporsi taeniasis pada kelompok kasus yaitui 2,04 %. Jenis daging, cara pengolahan, frekuensi mengkonsumsi dan cara memperoleh daging, karakteristik individu dan faktor lingkungan dengan kejadian taeniasis tidak dapat dievaluasi karena hanya ditemukan 2 orang yang positif taeniasis.

Background: Taeniasis is an infectious disease caused by the tapeworm species Taeniasaginata (beef tapeworm), Taeniasolium (pork tapeworm), and Taeniaasiatica (Asian tapeworm). Humans can become infected with these tapeworms by eating raw or undercooked beef (T. saginata) or pork (T. solium and T. asiatica) containing infective stage cysticercus larvae. Early diagnosis and promt treatment of either symptomatic or asymptomatic taeniasissolium will prevent cysticercosis / neurocysticercosis. Objective: This study was design to identify taeniasis among two groups of people at different area who had different source of meat for daily consumption. Purpose of specifically to determine the relationship between meat consumption, individual characteristics, environmental factor with taeniasis. Methods: Case control study was used to identify taeniasis among two groups. Case group was people living at Datah village who got their meat from personal livestock while control group was people at Karangasem village who got their meat from traditional market or slaughterhouse. Each group consist of 98 people. Taeniasis was diagnosed by direct and Willys Malory floatation method of feses samples. Result: There were two (2) people from case group which positive for taenias egg both on direct and Willys Malory floatation methods. The relationship between meat consumption, individual characteristics, environmental factor with taeniasis could not statistically analized. Conclusion: Proporsion of taeniasis among case group was 2.04 %. The type of meat consumed, meat processing methods, frequency of consumption, how to obtain meat, individual characteristics and environmental factor which contribute to the taeniasis infection could not evaluated due to limited number of positive case.

Kata Kunci : Taeniasis, Metode langsung, Metode Pengapungan Willys Mallory, Telur Taenia sp.; Taeniasis, Direct method, Willys Mallory floatation method, Taenias egg

  1. S2-2016-354637-abstract.pdf  
  2. S2-2016-354637-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-354637-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-354637-title.pdf