FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA
NUNING DWI MERINA, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D; 4. Purwanta, S.Kp., M.Kes
2016 | Tesis | S2 KeperawatanLatar belakang: Perkiraan tingkat bullying dan korban pada anak usia sekolah dasar di dunia berkisar antara 15%-25% (Rigby, 2008). Satu dari 3 anak di sekolah melaporkan pernah di-bully oleh teman sebayanya (Reulbach et al., 2013). Perilaku bullying menyebabkan anak dapat kehilangan kontrol diri dan konsep diri dalam kehidupannya (Bolle & Tackett, 2013). Seseorang dapat menjadi pelaku bullying karena pola asuh orangtua/keluarga, kejadian/pengalaman di dalam kehidupan, pengaruh peer group, iklim sosial di sekolah, karakteristik personal, maupun gabungan antara faktor-faktor tersebut (Sullivan, 2005). Yogyakarta merupakan salah satu di antara 3 kota besar di Indonesia yang memiliki risiko bullying paling tinggi (Sejiwa, 2008). Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada anak usia sekolah dasar di wilayah Kota Yogyakarta. Tujuan: Mengetahui fakto-faktor yang menyebabkan perilaku bullying pada anak usia sekolah di wilayah Kota Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan penguatan wawancara. Sampel penelitian berjumlah 403 responden untuk survei dan 3 responden untuk wawancara. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan panduan wawancara mendalam. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis univariabel, uji chi-square dan uji regresi logistik. Analisis deskriptif dimulai dari proses pembuatan transkip, reduksi dan pemilihan data, sampai dengan penyajian data untuk interpretasi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman intimidasi, jumlah saudara kandung, capaian akademik, pola asuh orangtua, pengaruh teman sebaya, dan iklim sekolah tidak berhubungan secara signifikan dengan perilaku bullying. Frekuensi menonton TV dan jenis kelamin berhubungan secara signifikan dengan perilaku bullying (p=0,003, p=0,000).
Background: Estimated levels of bullying and victim at primary school age children in the world ranging from 15%-25%. Bullying behavior can cause a child to lose self-control and self-concept in her life. Yogyakarta is one of the three major cities in Indonesia, which has the highest risk of bullying. Objectives: The research objective was to determine the factors that lead to bullying behavior at school-age children in the city of Yogyakarta. Methods: The method used is quantitative with cross sectional design with reinforcement interview. These samples included 403 respondents to the survey and three respondents for interview. The research instrument used questionnaires and in-depth interview guide. Quantitative data analysis using univariable analysis, chi-square test and logistic regression test. Results: Frequency of watching television and sex (boy) were significantly associated with bullying behavior (p=0,003, PR=1,56; p=0,000, PR=1,89). Conclusion: The results showed that the experience of intimidation, number of siblings, the influence of peers, and school climate is not significantly associated with bullying behavior.
Kata Kunci : bully, anak, usia sekolah