Laporkan Masalah

Analisis perbandingan efisiensi pasar obligasi antara obligasi pemerintah Indonesia dengan obligasi pemerintah Thailand

SUTEDJO, Bambang Haryadi, Dr. Mudrajad Kuncoro, MSoc.Sc

2002 | Tesis | Magister Manajemen

Jika semua persyaratan yang diperlukan dapat terpenuhi, maka dalam jangka panjang pengembangan pasar obligasi pemerintah yang efisien akan dapat memberikan manfaat baik secara makroekonomi maupun mikroekonomi. Adapun karakteristik pasar obligasi yang efisien adalah; struktur pasar yang kompetitif, biaya transaksi yang rendah, nilai pecahan yang rendah, infrastruktur pasar yang sehat dan aman, serta pelaku pasar yang beraneka ragam. Dalam rangka menangani krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997, Thailand dan Indonesia telah sama-sama menerbitkan obligasi pemerintah, namun dilakukan dengan cara dan strategi yang berbeda. Tujuan penerbitan obligasi pemerintah Indonesia adalah untuk rekapitalisasi bank-bank komersial, sedangkan tujuan penerbitan obligasi pemerintah Thailand diutamakan sebagai alternatif investasi di samping investasi yang sudah ada yaitu melalui perbankan maupun pasar modal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, diperoleh beberapa karakteristik obligasi pemerintah Thailand yang meliputi: (i) diterbitkan berdasarkan Undang-undang, (ii) diterbitkan sebagian-sebagian melalui lelang mingguan dengan melibatkan primary dealer, (iii) jumlah obligasi yang diterbitkan sebesar US$14,5 milyar dan dari penerbitan ini pemerintah menerima uang tunai, fiv) jenis kupon obligasi semuanya berbunga tetap (fixed-rate coupon), (v) harga per lembar obligasi US$24,5, (vi) nilai rata-rata transaksi harian dibandingkan total outstanding sebesar 4,55% yang melibatkan 60% dari jumlah dealer yang terdaftar baik institutional-investor (termasuk melibatkan yayasan dan koperasi) maupun retail-investor (rakyat Thailand), (vii) pasar obligasi dikoordinir oleh bank sentral (Bank of Thailand) dan perdagangannya dipusatkan di Thailand Bond Dealing Centre (ThaiBDC). Kenyataan-kenyataan ini menjadikan pasar obligasi pemerintah Thailand merupakan pasar obligasi yang efisien. Sedangkan pasar obligasi pemerintah Indonesia merupakan pasar obligasi yang tidak efisien. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa karakteristik sebagai berikut; (i) diterbitkan berdasarkan keputusan Menteri Keuangan, (ii) diterbitkan sekaligus secara bersamaan dan penempatannya dilakukan secara langsung ke bank-bank yang dinilai berhak memperolehnya, (iii) jumlah obligasi yang sudah diterbitkan sebesar US$75,1 milyar dan pemerintah tidak menerima uang tunai, (iv) jumlah bunga obligasi (kupon) yang sudah dibayarkan sampai dengan tahun 2001 adalah sebesar US$13,0 milyar, (v) jenis kupon obligasi didominasi oleh jenis kupon berbunga mengambang (variable-rate) yang ditetapkan berdasarkan bunga SBI-3 bulan, SIBOR maupun tingkat inflasi, (vi) tidak ada primary dealer (vii) belum ada konvensi pasar, (viii) harga obligasi per lembar relatif lebih mahal yaitu US$104,5, (ix) nilai rata-rata transaksi harian dibandingkan total outstanding kurang dari 1 %, dan (x) investor di dominasi oleh perbankan nasional. Sekarang giliran anda untuk mencari solusi penyelesaian obligasi pemerintah kita yang tidak terstruktur ini.

In the long term, the development of an efficient government bonds market will provides a number of important benefits at the macroeconomic level and microeconomic as well, if the prerequisites are in place. The efficient bond market is characterized by a competitive market structure, low transaction costs, low levels of fragmentation, a robust and safe market infrastructure, and a high level of heterogeneity among market participant. In facing the economic crisis in 1997, Thailand and Indonesia issued the government bonds in different ways and strategies. The main objective of Indonesian government bonds is to restructure and to re-capitalize the commercial banks, while the Thailand government bonds is utilized as an alternative investment for the investors instead of through the banks. The issuances of Thailand government bonds were (i) based on Act, (ii) partly issued through weekly auction and involving the primary dealers, (iii) total bonds are US$14.5 billion and the government received cash money, (iv) the types of its coupons of all bonds are fixed rates, (v) a par value of US$24.5, (vi) average daily transaction volume was 4.55% where 60% of dealers were participated in as well as institutional investors (including foundation, cooperation) and retail investors (the people of Thailand), (vii) the bonds market is coordinated by Bank of Thailand and centralized at the Thailand Bond Dealing Centre (ThaiBDC). These facts show that the Thailand government bonds market is efficient. Meanwhile the Indonesian government bond is not efficient yet because of: (i) government bonds were issued based on the Ministry of Finance decrees, (ii) issued all at once in full amount through private placement to the eligible banks, (iii) total bonds issued are US$75.1 billion and no cash money received by the government, (iv) total coupon paid by 2001 was US$13.0 billion, (v) the type of coupons are dominated by variable rate where SBI or SIBOR or inflation rate is used as the reference rate, (vi) no primary dealers, (vii) no market convention, (viii) a par value of US$104.5, (ix) average daily transaction volume is less than 1%, (x) investors are dominated by commercial banks. Now, it is your turn to solve our unstructured government bonds.

Kata Kunci : Pasar Obligasi,Indonesia dan Thailand, efficient, market structure, competitive, infrastructure, heterogeneity


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.