Laporkan Masalah

LAND USE CHANGE IN LEBIH TOURISM AREA, GIANYAR REGENCY-BALI

PT DEASY UTAMIYANTI, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.

2016 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Land use change is common phenomena in developing countries who rely their economic in tourism sector. Gianyar Regency as part of Bali Island, world famous tourist destination, has also undergone alteration in its land use due to tourism activity. Lebih Tourism area in the southern part of Gianyar Regency has experienced land use change in the last ten year in particular during 2002 onwards resulted from the development of tourist accommodation in its coastal area. This study examines how does the tourist development in the area that affect land use in the area, to what extent does the changes occur in its coastal area and the impact suffered by the area due to shifting in the use of land. The methods used in this study is a deductive-explanatory which is an activity derived from general theory followed by testing of the theory. The data collection is undertaken by conducting field survey and in-depth interview with fifteen respondent ranging from government to land owner. The study found that the tourist development of the area is considered to have slow growth based on the power structure of local people. The area are also in phase 2 of Miossec's models meaning there has been multiplication of accommodation, good transport network and it has received support from local people. The study also found that due to the tourism activities the pattern of land use in the area has changed considerably from traditional village into a more develop tourism area. The pattern is linier along the transportation route and linier along the coastal area where the focus of land use change for tourism purpose has been in the beachfront area. Approximately land use change occur in three categories such as conversion (5.79%), modification (0.32%) and no change (93.9%) during the period of 2002 to 2012. Factors such as technology, economic and institutional are involved in influencing the land use change. While the impact is suffered in agriculture sector, socio-economic and conflict of regulation.

Perubahan guna lahan merupakan phenomena yang sering terjadi di negara-negara sedang berkembang dimana kebutuhan sector ekonominya bergantung dari sector pariwisata. Kabupaten Gianyar yang merupakan bagian dari pulau Bali, daerah tujuan wisata yang sudah mendunia, telah mengalami perubahan pada fungsi lahannya akibat dari kegiatan pariwisata.Kawasan pariwisata Lebih yang terletak di pesisir selatan dari Kabupaten Gianyar telah mengalami alih fungsi lahan selama sepuluh tahun terakhir khususnya pada rentang waktu tahun 2002 sampai dengan 2012 sebagai akibat dari perkembangan akomodasi wisata di daerah pesisir pantainya. Penelitian ini menganalisa perkembangan pariwisata yang sudah mengakibatkan perubahan guna lahan di kawasan pariwisata Lebih, Seberapa besar perubahan yang terjadi di daerah pesisir pantai dan dampak yang diterima oleh daerah tersebut sebagai akibat dari perubahan pada fungsi lahannya. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah deductive-explanatory dimana kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan turunan dari teroi umum yang diikuti oleh pengujian terhadap teori yang dimaksud. Pengumpulan data dilakukan melalui survey lapangan dan in-depth interview dengan menggunakan responden sebanyak lima belas orang yang berasal dari berbagai kalangan pemerintahan sampai kepada pemilik lahan dan masyarakat sekitar. Penelitian ini menemukan bahwa perkembangan pariwisata di kawasan pariwisata Lebih merupakan perkembangan yang lambat berdasarkan struktur kekuatan pada penduduk lokalnya. Kawasan ini juga berada pada phase 2 perkembangan wisata dari model Miossec yang berarti bahwa kawasan tersebut telah mengalami pertumbuhan akomodasi wisata yang pesat terbukti dengan adanya pertambahan akomodasi wisata yang signifikan, peningkatan jaringan transportasi dan adanya dukungan yang besar dari penduduk local terhadap perkembangan pariwisata di wilayahnya. Penelitian ini juga menemukan bahwa akibat adanya kegiatan pariwisata telah terjadi perubahan pada pola penggunaan lahannya yaitu dari perkampungan tradisional menjadi daerah pariwisata yang lebih maju. Pola penggunaan lahan yang terjadi adalah linier sepanajang jalur transportasi dan linier sepanjang wilayah pesisir pantainya dimana pusat konsentrasi dari perubahan penggunaan lahan di kawasan tersebut terletak pada daerah bibir pantainya. Perubahan yang terjadi di kawasan pada rentang waktu sepuluh tahun yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 terjadi pada tiga kategori yaitu konversi lahan sebesar 5,79%, modifikasi lahan sebesar 0.32% dan tanpa perubahan sebesar 93.9%. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan guna lahan di kawasan pariwisata Lebih adalah tekhnologi, factor ekonomi, dan factor kelembagaan. Sementara itu dampak yang terjadi akibat adanya alih fungsi lahan adalah pada sector pertanian, social ekonomi dan konflik pada peraturan yang ada.

Kata Kunci : Tourism, tourism development, land use change

  1. S2-2016-360331-abstract.pdf  
  2. S2-2016-360331-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-360331-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-360331-title.pdf