Pengaruh frekuensi perdagangan saham perusahaan besar dan kecil terhadap volatilitas saham :: Suatu studi empiris pada BEJ
RAHARJO, Pranoto Hadi, Dr. Supriyadi, MSc
2002 | Tesis | Magister ManajemenStudi empiris ini berbasiskan data di Bursa Efek Jakarta pada periode Maret 2001. Kondisi Pasar di BEJ merupakan pasar yang fluktuatif. Informasi baru yang diterima menyebabkan perubahan ekuilibrium menjadi kondisi ekuilibrium baru. Hal itu menunjukkan informasi memotivasi investor dalam perdagangan saham. Informasi yang mana? Efisiensi pasar di Bursa Efek Jakarta belum dapat digolongkan ke dalam bentuk setengah kuat. Pelaku pasar masih memusatkan perhatiannya pada saham berkapitalisasi besar. Bagaimana saham yang berkapitalisasi kecil? Aktivitas perdagangan berdasarkan pada dua aktifitas yaitu frekuensi perdagangan dan volume perdagangan. Studi in1 menggunakan frekuensi perdagangan sebagi proksi trading activity. Frekuensi perdagangan lebih informative dibandingkan volume perdagangan. Gopinath dan Krishnamurti (2001) menunjukkan bahwa volume perdagangan tergantung pada motivasi untuk berdagang, tipe dari informasi, perilaku resiko dan market micro structure. Banyak pedagang lebih menyukai membeli saham lebih dari sekali dalam sehari (frekuensi besar) dari pada membeli dalam jumlah banyak sekaligus (trade size besar). Hal ini berkaitan dengan strategi perdagangan. Studi dilakukan memakai model regresi linier dengan beberapa aktivitas perdagangan sebagai proksi dari variabelnya. Model digunakan untuk menerangkan hubungan antara frekuensi perdagangan dengan volatilitas, frekuensi perdagangan dengan informasi, dan frekuensi perdagangan dengan bid ask spread. Informasi dibedakan menjadi firm specific information dan market wide information . Penelitian ini menghasilkan hubungan positif antara frekuensi perdagangan dan volatilitas saham ' berkapitalisasi besar serta hubungan negative untuk saham berkapitalisasi kecil dan menengah. Frekuensi perdagangan dipengaruhi secara positif oleh firm specific ,information untuk saham berkapitalisasi kecil. Frekuensi perdagangan saham berkapitalisasi besar dipengaruhi oleh firm specific information maupun market wide information. Closing spread untuk perusahaan berkapitalisasi besar dipengaruhi secara negative oleh frekuensi perdagangan. Implikasinya pedagang lebih menyukai perdagangan saham berkapitalisasi besar pada periode transaksi yang padat. BEJ perlu melakukan usaha agar informasi dapat disebarkan secara luas kepada pelaku pasar. Hal ini akan meningkatkan likuiditas pasar karena konsentrasi investor tidak hanya pada saham-saham berkapitalisasi besar.
My empirical study based on trading activity data of Jakarta Stock Exchange in period March 2001. The stocks market conditions in Jakarta Stock Exchange were volatile. New information that was received by traders caused change price equilibrium to be new condition. That saw information motivated market investor in the trading activities. Which kind of the information? Market efficiency of Jakarta Stock Exchange didn't group in semi strong form yet. Traders still concentrate to big market capital stocks. How about information from small market capital stocks? Trading activity has two base conditional, trading frequency or trading volume. This study use trading frequency as trading activity proxy. Trading frequency is more informative than trading volume. Gopinath and Krishnamurti (2001) show that trading volume was determined by trader motivation to trade, type of information, attitude to risk and market microstructure factor. Many traders buy more stocks more once in one day (more number of transactions) than buy in large number of stocks. That refers to trading strategic. The study uses linier regression model and few kind daily trading activities as proxy of variable. Model was used to explaining association between trading frequency and volatility, trading frequency and kind of information, and trading frequency and bid ask spreads. Information were differenced be market wide information and firm specific information. The study confirms the positive relation between trading frequency and volatility for large firm and the negative relation for small and medium firm. Trading frequency for small and medium firm is positively associated with firm specific information. Large firm trading frequency depends on both of firm specific and market wide information. Closing spread of large firm are negatively associated with trading frequency. The implication refers to the reason that traders for large capitalization wishing to transact shares on high trading activity period. JSX should spread the information because trading for small and medium firm still depend on firm specific information. It may build liquid market in JSX. Traders will not concentrate for large capital stock market only .
Kata Kunci : Saham,Volatilitas,Perusahaan Besar dan Kecil, frekuensi perdagangan, market wide information, firm specific information, volatilitas, bid ask spread, kaptalisasi