Laporkan Masalah

Kualitas Interaksi Mahasiswa Pada Pertemuan Tutorial PBL Tahun Pertama di Fakultas Kedokteran Nommensen, Medan

RISTARIN PASKARINA ZALUCHU, dr.Rossi Sanusi, MPA, Ph.D; dr.Mora Claramita, MHPE, Ph.D

2016 | Tesis | S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran

Latar Belakang : Konstruksi pengetahuan dalam tutorial PBL dapat terjadi karena adanya interaksi antar anggota kelompok. Namun, dalam prakteknya interaksi yang terjadi masih kurang memuaskan. Tujuan Penelitian : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas interaksi yang terjadi dalam kelompok tutorial PBL tahun pertama di FK Nommensen dan faktor yang mempengaruhinya. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan Focus Group Discussions (FGD) dan observasi. Seluruh mahasiswa tahun pertama yang berada dalam lima kelompok tutorial di FK Nommensen diwawancara mengenai pengalaman terkait interaksi yang terjadi dalam tutorial. Hasil wawancara kemudian ditranskrip secara verbatim dan dianalisis menggunakan metode perbandingan tetap sampai terbentuk tema-tema. Hasil : Terdapat empat tema yang muncul dalam penelitian ini yaitu kualitas interaksi saat diskusi tutorial, tujuan diskusi tutorial, efek diskusi tutorial, dan faktor yang mempengaruhi kualitas interaksi saat diskusi tutorial. Mahasiswa menilai kualitas interaksi dalam tutorial masih kurang memuaskan, terutama terdiri dari proses sharing informasi dan presentasi. Hasil observasi menunjukkan interaksi mahasiswa berupa pemberian pendapat dan aspek pemikiran kritis masih kurang. Mahasiswa mempersepsikan tutorial bertujuan untuk mendapatkan diagnosis akhir. Tutorial dianggap bermanfaat untuk retensi materi perkuliahan, namun juga dianggap sebagai suatu stressor. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mahasiswa sendiri, atmosfir diskusi, kualitas pemicu, dan beban kerja yang padat. Kesimpulan : Kualitas interaksi mahasiswa tahun pertama masih kurang. Hal ini dapat ditingkatkan dengan melatih mahasiswa untuk dapat berelaborasi dan ber-ko-konstruksi saat diskusi. Tutor juga harus dilatih untuk menciptakan suasana tutorial yang aman dan dapat memicu konstruksi pengetahuan.

Background : Knowledge in PBL tutorial was constructed through interactions. However, there were minimal learning oriented interactions found. Objective : This study was conducted to explore students experience of learning interaction in their tutorial group. Methods : This was a descriptive, qualitative study. Data were collected through focus group discussion and observation. All of the first year students in five tutorial groups in FM Nommensen were interviewed using FGD. The transcripts then analysed using constant comparative method until themes emerged Results : There were four themes emerged in this study. They were the goal of PBL tutorial, tutorial impact, the quality of learning interaction in tutorial, and factors that influenced knowledge construction. Most of the students viewed tutorial as an instructional method mainly to reach a final answer. Most groups also stated that tutorial was beneficial for their learning and at the same time, it was also stressful. The process occurred in tutorial PBL was sharing information and presentation. Students awared that their interaction quality were still lacking. This was influenced by their knowledge, the tutorial atmosphere, the case quality, and also the workload. Conclusion : There were unsatisfactory quality of interactions in FM Nommensen. Students should be taught to elaborate and co-construct effectively. Tutors should be trained to create stimulating and non-threatening discussion environment.

Kata Kunci : elaborasi, ko-konstruksi, tutorial, PBL, mahasiswa tahun pertama