DINAMIKA KEKUASAAN KYAI (INDIKASI PUDARNYA DOMINASI POLITIK KYAI DALAM PROSES DEMOKRATISASI LOKAL)
ABDULLAH ACHMAD MADANI, Dr. rer. Pol. Mada Sukmajati, MPP
2016 | Tesis | S2 Politik dan PemerintahanPenelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu keinginan untuk mengetahui dan menggambarkan dinamika kekuasaan kyai dalam proses demokratisasi lokal (pilkada). Selanjutnya permasalahan yang timbul adalah mengapa kekuasaan kyai sepuh pesantren Banyuanyar dan Bata-bata menurun dalam pilkada Pamekasan 2013. Kyai merupakan pemimpin informal yang senantiasa beperan besar dalam kehidupanmasyarakat, khususnya dalam komunitas muslim yang menyebabkan kyai berperan sebagai panutan masyarakat. Segala tingkah lakunya senantiasa mempengaruhi perilaku masyarakat disekitarnya. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan mereka sebagai pewaris nabi dan tokoh kharismatik. Sebagi tokoh kharismatik mereka sangat disegani dan dihormati serta mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat. Penyebutan istilah kyai bagi masyarakat Pamekasan beraneka ragam tergantung pada pada tingkatan dan pengaruhnya dalam sosial masyarakat. Orang yang memiliki kemampuan dalam bidang agama Islam serta mempunyai surau (langger), madrasah atau masjid sebagai tempat aktivitas belajar mengajar disebut mak kaeh, (kyai). Orang yang mempunyai santri dan pondok pesantren sebagai tempat belajar mengajar serta status dan kedudukannya dituakan, menjadi induk dan referensi bagi masyarakat dan pesantren lainnya disebut kyai sepuh. Kyai sepuh Pesantren Banyuanyar dan Bata-bata mempunyai peran besar di dalam proses politik di Kabupaten Pamekasan. Pilihan politik masyarakat Pamekasan selalu berkiblat pada dua pesantren tua tersebut. Sering kali kyai sepuh kedua pesantren tersebut menjadi penentu kemenangan dalam proses politik (Pemilu maupun Pilkada), setiap kandidat yang ia dukung selalu keluar sebagai pemenang dalam pilkada. Namun, pilkada Pamekasan 2013 menunjukkan fakta yang berbeda, terjadi perubahan Habitus dan Doxa dalam pribadi masyarakat Pamekasan. Peran besar kyai sepuh dalam ranah politik seakan hilang kemujarabannya, kandidat yang ia dukung kalah dalam pilkada. Perubahan Habitus dan Doxa tersebut disebabkan oleh adanya pertarungan wacana yang menyebabkan pertama Masyarakat Pamekasan tidak lagi terdominasi oleh kekuatan dan kekuasaan politik kyai sepuh serta tidak lagi patuh, tunduk dan mendukung atas apa yang di kehendaki dan dilakukan sang kyai. Kedua Masyarakat Pamekasan telah memiliki pilihan politik sendiri sebagai bentuk keberaniannya dalam memprotes kebijakan dan kepemimpinan politik kyai sebelumnya yang sedang mendapatkan sorotan dan kritikan dalam kebijakan dan tindakannya yang hanya berafiliasi pada kekuasaan, jabatan, uang maupun materi (proyek). Dukungan dan pilihan kyai sepuh terhadap kandidat dalam pilkada Pamekasan 2013 kurang mendapatkan perhatian dan dukungan dari masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor Pertama pewacanaan terhadap tindakan-tindakan sang kandidat yang didukung kyai sepuh yang menyebabkan stagnasi politik. Kedua stagnasi menyebabkan elektabilitas kandidat yang didukung oleh kyai sepuh dalam politik menurun. Ketiga menurunnya elektabilitas politik sang kyai menyebabkan kekalahan kandidat yang didukung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan agar peneliti dapat memperoleh gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta dan sifat objek penelitian. Sehingga diharapkan menjawab rumusan masalah yang ada. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode wawancara yang berpedoman pada Interview Guide (Pedoman wawancara), dokumentasi dan observasi.
This research while such by a desire to know and described the dynamics power of kyai in the democratization process localized election. Then the problems emerging is why kyai sepuh`s power pondok pesantren banyuanyar and bata-bata decline in the Pamekasan election 2013. Kyai was a informal leader to have a role in large in society , especially in the muslim communities that causes kyai`s actions as a role model the community. All his way always give affect the behavior of the people around .This cannot be separated from their existence as an heir him and charismatic figures. As charismatic figures they are very well-respected and respected and have an large enough in society. The mention of the term kyai for the Pamekasan variegated depends on at the level of and its effect in social community. The feature in the field of islam and has surau ( langger ), islamic or mosque as a teaching and learning activity called keyaeh ( kyai ). Who has santri and pondok boarding as a teaching and learning status and Established position, are the mother and references to the public and other pesantren called kyai sepuh. Kyai sepuh pesantren banyuanyar and bata-bata have a role in large in the political process in the kabupaten Pamekasan. Political choice political the community Pamekasan always facing on two olds pesantren. Often kyai sepuh both this pesantren dominated victory in the political process (Pemilu or Pilkada) elections, each candidate he supported always been a winner in the election. However , 2013 Pamekasan election show different fact, habitus happened and changes in personal doxa pamekasan community. Large role in kyai sepuh political domain as if lost of the power, candidates he backed losing in the election. Change of habitus and doxa was caused by the bout discourse causing firstly the Pamekasan no longer dominated by force and kyai sepuh`s political power and no longer have, will support for that whoever and performed the kyai. Secondly the Pamekasan society have a choice itself as a political courage in protest policy and political leadership of kyai previous are getting a highlights and criticism in policies and his conduct only affiliate to power and money. Kyai sepuh`s support and choice to candidates in the 2013 Pemekaasan election to lack of attention and support of the caused by several factors first Discourse to actions the candidates kyai sepuh supported that causes political stagnation. Second stagnation cause elektabilitas candidates supported by kyai sepuh in politics decline.Third the decline in elektabilitas political the kyai cause defeat the candidates that supported. This research using the kind of research qualitative descriptive , which aims to researchers can obtain a systematically , actual and accurate about facts and the nature of objects research .And hopefully said the formulation the problem at hand. While technique data collection is the method used researchers interview based on the interview guide ( guidelines ) , documentation and observation.
Kata Kunci : Kata Kunci ; Kyai, Politik, Pilkada, Habitus, Doxa. / Keywords Kyai, Politic, Local Election, Habitus, Doxa