PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KAWASAN WISATA ALAM CURUG MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KECAMATAN ARGAPURA KABUPATEN MAJALENGKA
DEWI MEITA N, Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng., Ph.D.; Ir. Gunung Radjiman, M.Sc.
2016 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan DaerahKawasan wisata alam Curug Muara Jaya adalah salah satu tujuan wisata alam yangberada di Kabupaten Majalengka. Dalam Permendagri Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Pedoman Ekowisata di Daerah, pengembangan wisata alam harus sesuai dengan prinsip-prinsip ekowisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengembangan wisata alam yang ada di kawasan Curug Muara Jaya telah menerapkan prinsip dalam ekowisata dan apakah terdapat masyarakat dalam upaya pengembangannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis data secara deduktif. Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan, pengembangan wisata alam Curug Muara Jaya dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu tahap eksplorasi, tahap keterlibatan dan tahap pembangunan. Pengembangan wisata alam Curug Muara Jaya dilakukan oleh pengelola yaitu Kompepar, Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka (Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata/Disporabudpar), dan Masyarakat Desa Argamukti. Pengembangan ekowisata di Curug Muara Jaya masih belum optimal karena hanya menerapkan dua prinsip dari empat prinsip dalam ekowisata. Adapun dua prinsip yang terdapat dalam pengembangan ekowisata di Curug Muara Jaya adalah adanya prinsip kelestarian lingkungan dan prinsip edukasi. Sedangkan prinsip kelestarian budaya dan prinsip ekonomi belum terdapat dalam pengembangan ekowisata di Curug Muara Jaya, karena tradisi kebudayaan yang berada di Desa Argamukti tidak terkait dengan pariwisata dan pengembangan ekowisata masih belum menunjukan adanya peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Argamukti. Adapun tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya pengemabangan ekowisata di Curug Muara Jaya masih belum optimal, dalam perkembangannya partisipasi masyarakat cenderung menurun. Tingkat partisipasi masyarakat paling tinggi ada pada fase eksplorasi, pada fase keterlibatan hanya diikuti oleh sebagian kecil masyarakat saja, sedangkan pada fase pembangunan tingkat partisipasi masyarakat sangat rendah.
Natural tourism area of Curug Muara Jaya is one of tourism destination which is located in Majalengka Regency. Based on the Ministry of Home Affairs Regulation Number 33 of 2009 about the Implementation of Ecotourism Guideline in Municipalities is mentioned that development of ecotourism must suit with the principles of ecotourism. This research aim to elaborate the process of ecotourism development at Curug Muara Jaya, especially in term of the implementation of principles of ecotourism and community participation during the development. The research methodology is used qualitative approach with deductive data analysis. The research found that the implementation of ecotourism Curug Muara Jaya area is divided into three phases, namely exploration, involvement and development. The stakeholders which are involved in the process are Kompepar (Tourism Community Movement), Government of Majalengka Regency (Department of Youth, Sport, Culture and Tourism) and society of Argamukti Village. This research discover that during the process only executed two of four ecotourism principles, they are environment sustainability and education principles.In addition, cultural sustainability and economics principles do not implemented since the cultural tradition in the village does not in line directly with tourism and the development of ecotourism does not affect the welfare ofsociety Argamukti Village. On the other side, the level of community participation has decreased, the highest level is during exploration phase, there only minority of people whose get involved during engagement phase, whereas the lowest participation is during the construction phase.
Kata Kunci : Pengembangan Ekowisata, Partisipasi Masyarakat, Curug Muara Jaya