TITIK NOL KILOMETER YOGYAKARTA MENUJU PUSAT KOTA YANG BERKELANJUTAN MELALUI SIMULASI URBAN MODELLING INTERFACE (UMI)
FADHILLA TRI N, Dr. Ir. Arif Kusumawanto, MT, IAI ; Ir. Ahmad Saifullah, MT
2016 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturPenilaian kawasan berkelanjutan diperoleh melalui penilaian kinerja bangunan yang ada didalam kawasan. Penilaian kinerja energi disuatu kawasan berguna untuk mengetahui kondisi kawasan saat ini dan memprediksi kondisi dimasa yang akan datang guna mengembangkan potensi-potensi yang ada. Keberlanjutan suatu kawasan dikembangkan melalui interaksi yang kompleks antara lingkungan, ekonomi, dan sosial. Keberlanjutan suatu kawasan dalam lingkup lingkungan tersebut dapat diukur menggunakan beberapa parameter antara lain melalui efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan serta minimnya penggunaan kendaraan bermotor dalam kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah simulasi dengan menggunakan software Urban Modelling Interface (UMI) sebagai alat bantu untuk mengukur suatu kawasan melalui kinerja energi dan mobilitasnya. Kondisi eksisting Titik Nol Kilometer Yogyakarta akan dimodellingkan dan disimulasikan untuk mengukur kinerja energi bangunan-bangunan yang ada didalamnya. Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta sebagai pusat kota yang terus berkembang, telah melewati tiga periode penguasa yaitu pemerintahan lokal, penjajahan Jepang dan penjajahan Belanda. Bangunan-bangunan yang ada saat ini mayoritas merupakan bangunan cagar budaya yang dilindungi. Kondisi eksisting Titik Nol Kilometer disimulasikan menggunakan UMI menunjukkan bahwa penggunaan energi pada bangunan-bangunan di kawasan tersebut masih dibawah standar Intensitas Konsumsi Energi di Indonesia untuk bangunan perkantoran. Sedangkan mobility berdasarkan walkscore mempunyai nilai yang rendah karena kurangnya integrasi antar fungsi bangunan. Simulasi optimalisasi pada kawasan Titik Nol Kilometer menampilkan kondisi ideal pembangunan melalui penambahan luasan bangunan,perubahan material,serta penambahan akses jalan. Hasil simulasi optimalisasi kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta disarankan agar menggunakan material-material yang ramah lingkungan untuk mereduksi energi operasional serta membuka akses jalan baru agar setiap fungsi bangunan saling terhubung.
Assessment of sustainable area measured by assessment of building performance in those areas. The goal of assessment of energy performance is to know the currenet condition and predict the future condition to defelope the potention. Sustainable city develope by complex interaction among environment, economic, and social. Environtment aspect in sustainable city can be measured by several parameters such as energy eficiency usage, land use eficiency, and minimum usage of vehicle. Simulation methode use by Urban Modelling Interface (UMI) as a tool to measure the sustainability of the area by knowing the energy performance and mobility. The existing condition of Titik Nol Yogyakarta will be modelled and simulated. By measure the energy performance and mobility the sustainability of the area can be created. Titik Nol yogyakarta as the center of the city develope, it have been passed three periode of authority, they are local goverment, Japan authority, and Colonial autority. The buildings that exsist nowdays most of them are heritage buildings. Titik Nol Yogyakarta existing condition were simulated with UMI showed that the energy consumtion of the buildings lower than the standart of energy consumption intensity in Indonesia (SNI) for office building. Mobility showed by the minimum of walkscore due to the low of integrity among the buildings function. The optimalized simulation showed the ideal condition development through the extention of the building, the changes of the material, and the acessibility among the buildings. The optimalized simulation result was suggested to using the green materials to reduct the operational energy and open the new street access in order to conect the whole building functions.
Kata Kunci : sustainable city, operational energy, UMI.