KOMODIFIKASI NGABEN DI BALIOLEH BIRO AGENSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT BALI (Studi Kasus: Ritual Ngaben Masal di Desa Adat Kerobokan, Provinsi Bali)
AYU APRILIYANTI, Dr. Tular Sudarmadi, M.A. dan Dr. Kelly Swazey
2016 | Skripsi | S1 PARIWISATAPerkembangan pariwisata di Bali pada kenyataannya telah memunculkan permasalahan. Salah satu diantara permasalahan tersebut adalah komodifikasi ritual Ngaben di Banjar Anyar, Desa Adat Kerobokan. Dalam komodifikasi ini, biro perjalanan wisata menjadi agen utama yang mengubah ritual sakral Ngaben menjadi ritual yang profan dengan menjadikannya sebagai komoditas yang diperjualbelikan melalui paket wisata. Untuk mengetahui permasalahan secara lebih dalam, penelitian ini menggunakan metode observasi partisipasi dan wawancara terhadap tokoh-tokoh penting penduduk di Banjar Anyar. Dengan melakukan observasi tersebut dapat diketahui bahwa komersialisasi paket wisata Ngaben hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja, yaitu biro perjalanan wisata, pemandu wisata, dan informan, tanpa memberikan efek keuntungan bagi penduduk Banjar Anyar.Fenomena tersebut kemudian memunculkan dua perspektif pendudukBanjar Anyar yang berbeda, yakni tokoh-tokoh yang dapat menerima paket wisata Ngaben dan tokoh yang kurang menerima adanya komersialisasi Ngaben tersebut. Tidak diuntungkannya penduduk Banjar Anyar dari kegiatan komodifikasi menjadi faktor penolakan dari tokoh yang kurang menerima paket wisata Ngaben. Perbedaan dua persepsi tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan konflik di masa mendatang terkait dengan pelaksanaan Ngaben dan berpengaruh pada transformasi sistem sosial budaya masyarakat Banjar Anyar apabila masyarakat lokal tidak dapat mengatasinya dengan baik.
Growing tourism in Bali has raised multiple problems. One of those problems is Ngaben cremation ritual commodification in Banjar Anyar, Kerobokan village. In this commodification, tour and travel becomes the main agent which alters Ngaben sacred ritual to be profane ritual by making it as a commodity traded through tour package. To discover the problems specifically and deeply,this research uses participatory research methods and interview to prominent persons in Banjar Anyar. By doing that research method could be known that commercialization of Ngaben tour package only provides benefits for particular persons, they are tour and travel, guide, and informants, without giving benefits at all to Banjar Anyar society. That phenomenon then raises two different perspectives of Banjar Anyar society, they are one with acceptance of Ngaben tour package and another one who disagrees by the commercialization. Not being advantaged by the tour package sales is the only factor why he can not accept it. Those different perspectives are worried to raise a conflict in the future relating to the held of Ngaben cremation ritual and to influence social-cultural system transformation of Banjar Anyar society if they can not either manage or overcome it well.
Kata Kunci : Commodification, Ngaben Cremation Ritual, Tour Package, Tour and Travel