PERILAKU PELANGGARAN SANTRIWATI TERHADAP NORMA SOSIAL PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN TEBUIRENG JOMBANG)

DWI ASTUTIK, Prof. Dr. Tadjuddin Noer Effendi

2016 | Tesis | S2 Sosiologi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika interaksi dan perilaku sosial sehari-hari santriwati di dalam pondok pesantren. Terkait dengan interaksi dan perilaku sosial santriwati dalam pondok pesantren, tidak terlepas dari nilai, norma, dan budaya keluarga serta lingkungan di sekitar santriwati. Oleh karena itu, dalam penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui proses sosialisasi yang diperoleh santriwati dalam keluarga dan pengaruh lingkungan dalam membentuk perilaku santriwati. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kualitatif dengan metode fenomenologi. Metode fenomenologi dipilih dalam penelitian ini karena berusaha memahami pemahaman aktor terhadap fenomena yang muncul dalam kesadarannya, serta fenomena yang dialami oleh informan dan dianggap sebagai entitas yang ada di dunia. Dalam metode fenomenologi, terdapat dua realitas yang berbeda yaitu realitas obyektif dan realitas subyektif. Realitas obyektif merupakan realitas dalam masyarakat sosial yang sifatnya seharusnya, sedangkan realitas subyektif adalah realitas yang bersifat senyatanya. Dalam realitas subyektif ini yang nantinya akan memunculkan dua konsep yaitu, because native (sebab/penyebab) serta in order motive (tujuan) yang kemudian melahirkan suatu tindakan. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa meskipun pondok pesantren selalu berlandaskan nilai-nilai islam dalam setiap implementasi nilai dan norma, tetapi di lapangan ditemukan beberapa perilaku santriwati yang menyimpang. Perilaku tersebut mencuri, memakai barang teman tanpa ijin, kabur dari pondok pesantren, berciuman di kantin sekolah dan membawa handphone. Perilaku sosial yang menyimpang terjadi dengan beberapa alasan dan pengaruh yang membentuk perilaku santriwati di lingkungan sosialnya (society), antara lain keadaan keluarga terutama orang tua dan lingkungan luar yang lebih luas termasuk keberadaan teknologi dan teman sebaya. Pada kenyataannya tidak hanya keluarga yang memberikan pengaruh dan membentuk interaksi dan perilaku (I dan Me) santriwati, akan tetapi keberadaan lingkungan yang terdiri dari lingkungan dalam pondok pesantren, teman sebaya, sekolah, internet termasuk di dalamnya media sosial juga mampu memberikan pengaruh yang besar dalam membentuk interaksi dan perilaku sosial (I dan Me) santriwati di dalam pondok pesantren. Dialektika "I" berupa kehendak yang sering bertentangan dengan "Me" berupa norma sosial pondok pesantren, banyak dipengaruhi society yang merupakan faktor struktural. Ketika "I" bekerja lebih kuat dibandingkan "Me", mind dalam diri santriwati memilih untuk melakukan perilaku sosial yang cenderung melanggar norma sosial pondok pesantren seiring pengaruh dan interaksi terus menerus antara self, mind dan society.

The aim of this research is to determine the dynamics of everyday social behavior and interaction of female students at the Tebuireng boarding school. Associated with social behavior and social interactions female students in boarding school, is inseparable from the values, norms, culture and family circumstances of female students. Therefore, in this study also aims to determine the process of socialization obtained of female students in family and environmental influences in shaping the behavior and social interactions of female students. In this research, using a qualitative methodology with method of phenomenology. Phenomenology chosen in this research because the actor wanted to try to understand the understanding of the phenomena that appear in consciousness, as well as the phenomenon experienced by informants and considered as an entity in the world. In the method of phenomenology, there are two different realities that objective reality and subjective reality. The objective reality is the reality of the social communities that are supposed to be, while the subjective reality is the reality that is actual. In this subjective reality which will bring the two concepts, namely, Because native (cause/causes) as well as in order motive (destination) which then gave birth to an action. The conclusion of this research that although the boarding school is always based on the values of Islam in any implementation of norms and values, but in the field found some female students deviant behavior. The behavior of stealing, taking things without permission, ran away from boarding school, kissing in the school and carry a cell phone. Deviant behaviours occur for several reasons and influences that shape the behavior of female students in their social environment (society), such as family circumstances, especially the elderly and the broader external environment, including the existence of technology and peers. In fact not the only family that influence and shape the interaction and behavior (I and Me) female student, but the existence of an environment consisting of the environment in the boarding school, peers, school, internet including social media also able to provide a great influence in establish interaction and social behavior (I and Me) female students in the boarding school. The dialectic of "I" as the will is often contrary to the "Me" of social norms boarding school, which is a society influenced many structural factors. When "I" work harder than the "Me", self of female student mind in choosing to perform social behavior likely to violate social norms boarding school as the influence and continuous interaction between the self, mind and society.

Kata Kunci : Interaksi dan Perilaku Sosial, Santriwati, Pondok Pesantren Tebuireng.