Pemberdayaan Difabel Tuna Netra oleh Multistakeholder di Kabupaten Cilacap (Studi Tentang Program Pelatihan Pijat Fisioterapi sebagai upaya Mewujudkan Masyarakat Inklusif

REIKI NAULI HARAHAP, Dr. Krisdyatmiko, S.Sos, M.Si

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Dahulu diskursus difabilitas dimonopoli oleh dunia medis, namun kini difabilitas telah merambah ke berbagai aspek mulai dari tata ruang bahkan hingga aspek kehidupan sosial bermasyarakat difabel itu sendiri. Studi pembangunan telah mengambil bagian dalam diskursus difabilitas tersebut dengan konsepnya yang bernama pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini berjudul Pemberdayaan Difabel Tuna Netra oleh Multistakeholder di Kabupaten Cilacap: Studi Tentang Program Pelatihan Pijat Fisioterapi sebagai upaya Mewujudkan Masyarakat Inklusif. Fokus penelitian ini melihat bagaimana masing-masing stakeholder melaksanakan tugas serta perannya dalam upaya mewujudkan masyarakat inklusif melalui pemberdayaan kelompok rentan difabel. Untuk membantu peneliti mengkerangkai fakta dan data yang ada di lapangan, peneliti dibantu oleh beberapa definisi konsep diantaranya pemberdayaan, konsep kelompok rentan, kemitraan, serta teori yang dikemukakan oleh Lawrance Kincaid tentang konvergensi komunikasi. Penggunaan teori tersebut untuk mengungkapkan bagaimana pembagian peran antar stakeholder tercapai. Di akhir pembahasan peneliti menyampaikan capaian Kabupaten Cilacap dalam mewujudkan masyarakat inklusif dengan kerangka berfikir Peter dan Marvyn. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Stakeholder yang terlibat dalam program pelatihan pijat difabel tuna netra diantaranya PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant, Persatuan Tuna Netra Indonesia, Stikes Al Irsyad Al Islamiyyah dan terakhir yaitu Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sekaligus menjadi acuan analisis peneliti. Dari data di lapangan, diperoleh bahwa sebelum masing-masing stakeholder berkomitmen untuk bekerjasama mewujudkan masyarakat inklusif, terdapat proses yang panjang yaitu membangun kepercayaan antar aktor, karena selama ini memang masih sedikit stakeholder yang bekerjasama melaksanakan pembangunan sosial dikarenakan belum terbangunnya tujuan dan komitmen bersama. Bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan berupa Pelatihan Pijat Fisioterapi Difabel Tuna Netra, namun sebelum program tersebut terwujud beberapa stakeholder telah bersama-sama melaksanakan kegiatan sejenis salah satunya bantuan modal usaha ternak ayam.

A few years ago discourse of disability monopolized by the medical studies, and now has new spread to various aspects ranging from the spatial to the social aspects of community life it self. Developments studies has took a part about difable discource which is using concept the power of empowerment. The title of this research is Empowering Different Ability People Blind Person by Multistakeholder in Cilacap Region (Study about Physiotherapy Massage Training Program as an Effort to Create an Inclusive Society). This research aim is to know about the role every stakeholder in contribut to creating the inclusive society by empowering difable as the vulneable group. To helps researcher framing the facts and data in the field, researcher helped by some concepts about empowerment, concept of the vulnerable group, multistakeholder and of course theories of convergence by Lawrance Kincaid. Use the theory reveal how the division of stakeholder still evident. At the end of this paper, researcher express the achievement in creating an inclusive society by cilacap region with the framework from Peter and Marvyn. This research method is qualitative research with descriptive analytical approach and the analysis unit are PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant, Persatuan Tuna Netra Indonesia, Stikes Al Irsyad Al Islamiyyah and the last is Goverment of Cilacap Region Data from the field said that was obtained that before each stakeholders commitment to work together to realize an inclusive society there is a long proses that come with trust from one actor to another actors. As we know, now, just a few stakeholder that working together because there is no mutual vision. The form of community development program was Physioterapy Massage Training for Difable Visually Impaired. But, before that programe present, difable got some chicken to in cattle, from PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant.

Kata Kunci : Difabel Tuna Netra, Pemberdayaan Masyarakat, Pihak-pihak Terkait/Difable, Blind person, Community Empowerment, Multistakeholder