Laporkan Masalah

RENCANA BISNIS PENGGEMUKAN SAPI

DONNY MEIFALDI, Yulia Arisnani Widyaningsih, M.B.A., Ph.D.

2015 | Tesis | S2 Manajemen

Penggemukan sapi merupakan usaha paruh akhir sebelum sapi dijual. Sapi-sapi yang bobotnya kurang setelah dilakukan proses penggemukan akan meningkatkan harga saat dijual. Sehingga bisa dikatakan bahwa proses penggemukan sapi ini memberikan nilai ekonomis yang lebih baik. Namun, perubahan situasi ekonomi global saat ini menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat terutama bagi sektor industri yaitu meningkatnya biaya produksi, karena kenaikan harga bahan baku, harga pakan ternak dan faktor produksi lainnya akan berpengaruh pada perkembangan usaha penggemukan sapi. Situasi ini menjadi latar belakang pentingnya melakukan analisis kelayakan investasi terhadap usaha penggemukan sapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi dalam usaha penggemukan sapi. Rencana bisnis penggemukan sapi dikembangkan dengan memperhatikan analisis dan evaluasi melalui sudut pandang lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah mengukur nilai kelayakan investasi dengan menggunakan Break Event Point (BEP), Payback period dan perhitungan NPV (Net Present Value). Data untuk masing-masing metode analisis tersebut didapatkan dari observasi, wawancara, data statistik, dan data kualitatif. Pengujian kelayakan bisnis dilakukan dengan analisis kelayakan pasar, kelayakan manajemen, kelayakan teknis/produksi, dan kelayakan keuangan. Dari analisis perhitungan didapatkan hasil positif untuk aspek pasar, aspek teknis, aspek lingkungan dan aspek keuangan untuk usaha penggemukkan sapi dengan tingkat pertumbuhan bobot badan 1,11 kg per hari. Hasil alat analisis keuangan menunjukkan angka Payback Period 11 bulan 9 hari untuk investasi sebesar Rp 223.950.000, dengan nilai NPV sebesar Rp 78.688.212. Adapun nilai BEP sebesar Rp 507.914.005 dengan IRR sebesar 142,68%. Maka dapat disimpulkan usaha penggemukan sapi sangat layak untuk dilaksanakan.

ABSTRACT Cattle Fattening is the second part of the process before it is sold. The Cattle Fattening process will increase the price of those cows that weigh considerably less. That is to say that the Cattle Fattening process will provides better economic value. However, changes in the current global economic situation led to very significant changes to people's lives, especially for the industrial sector increasing production costs. Due to rising raw material prices, the price of animal food and other production factors will affect the development of the process. These situations are the reason for the importance of analyzing the feasibility of investing in Cattle Fattening. The aim of this study was to determine the feasibility of investment in Cattle Fattening. The Cattle Fattening process business plan is developed by taking into account the analysis and evalution from the viewpoint of internal and external environment. The Methods use in this research in order to measure the investment feasibility are; Break Even Point (BEP), Payback Period and Net Present Value (NPV). Data for each methods are obtained from observation, interview, statistic and qualivative data. The feasibilty study will be conducted with the analysis of market, management, technical/production and financial. The result shows a positive result for the market, technical, environmental and financial aspects for Cattle Fattening business with daily growth rate of 1.11 kg. Results of the financial analysis show an investment of Rp 223,950,000 would have 11 months and 9 days Payback Period, with NPV Rp 78,688,212. While BEP Rp 507,914,005, with IRR 142.68%. It can be concluded Cattle Fattening is very feasible.

Kata Kunci : penggemukan sapi, rencana bisnis, kelayakan investasi / cattle fattening, business plans, feasibility investment