Laporkan Masalah

THE TEA PARTY MOVEMENT OF 2009 AND CONSERVATIVE TRADITION IN AMERICAN POLITICS

DIDIK MURWANTONO, Prof. Sjafri Sairin, M.A.,PhD ; Prof. Djuhertati Imam, M.A.,PhD; Prof.Mohtar Mas'oed, M.A.,PhD

2016 | Disertasi | S3 Pengkajian Amerika

Disertasi ini merupakan sebuah penelitian mengenai kelompok konservatif Amerika untuk menganalis dan mensintesa hubungan tradisi konservatif dan liberal dari Alexander Hamilton, Thomas Jefferson dan Alexis de Tocqueville dimana the Tea Party dipakai sebagai pembahasan akhir dari pergerakan kelompok konservatif Amerika pada masa pemerintahan Barrack Obama. Thomas Jefferson dan Alexander Hamlton dipilih karena kontribusi besar mereka terhadap perkembangan partai politik Amerika baik partai Demokrat dan partai Republik. Sedangkan Alex is de Tocqueville dianggap tokoh Eropa yang tepat untuk menjelaskan konsep liberal aristokrat. Dari para Pendiri Bangsa sampai tahun 1870-an, konservatif Amerika bernuansa tradisional dengan sedikit modern konservatif, terutama pada masa transisi konservatif dari tahun 1870-an sampai tahun 1930-an. Transisi ini dicirikan dengan adanya perubahan sosial terutama bentuk masyarakat dari pertanian tradisional ke industri modern yang di tandai dengan munculnya model ekonomi baru bahwa kelompok konservatif menjadi pemilik modal dan kelompok liberal sebagai pekerja. Lebih jauh lagi, konservatif dan liberal berubah pandangan mereka mengenai campur tangan permerintah dalam ekonomi. Selanjutnya, perubahan sosial juga berpengaruh terhadap transformasi politik yang meliputi polarisasi dan perang budaya antara konservatif dan liberal sekitar tahun 1960-an. Polarisasi antara konservatif dan liberal mencapai titik puncak semenjak 2009. Pada tahun 2009, muncul gerakan kelompok konservatif yang dikenal sebagai gerakan the Tea Party sebagai reaksi dari kebijakan Obama. Maka dari itu, tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis gerakan the Tea Party of 2009 dengan tradisi konservatif dari para Pendiri Bangsa dalam kerangka pemikiran politik Amerika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data secara kualitatif dan mempresentasikannya secara deskriptif. Penilitian ini merupakan bagian disiplin ilmu Pengkajian Amerika yang menitikberatkan pada pendekatan synthesis of knowledge dan interdisciplinary studies antara bidang budaya, sosial dan politik yang didukung dengan analysis metode ESA untuk menganalis data. Penelitian ini mencoba mengkonsepkan teori Founding dari Angelica Maria Bernal, teori Social Change dari Weber dan Marx dan teori Sociology of Politics dari Gross Felix. Konsep atau ide dari para Pendiri Bangsa ini dapat dilihat dari perspektif masa lampau, sekarang dan masa mendatang dengan menjembatani ide-ide sebelumnya dan melakukan telaah dampak-dampaknya yang selanjutnya dibandingkan dengan ide-ide baru, terutama gerakan the Tea Party. Diketahui bahwa gerakan konservatif Amerika tidak begitu sukses, namun gerakan - gerakan tersebut mempengaruhi perubahan kebijakan dalam pemerintah. Konservatif Amerika selalu ada, keberadaannya banyak dipengaruhi oleh kebijakan presiden. Sedangkan gerakan konservatisme seperti the Tea Party mempunyai kemiripan dengan gerakan pendahulunya yang kurang sukses. Ada semacam asumsi bahwa umunya gerakan konservatif Amerika seperti the Tea Party, baik waktu dulu maupun sekarang, secara total mendukung tradisi dan selalu kalah dalam pemilihan presiden. Secara singkat, gerakan konservatif Amerika tidak selalu sama namun tetap mempertahankan suatu tradisi yang kuat dan inkonsistensinya merupakan hal yang nyata serta konservatif Amerika akan tetap berlanjut di masa mendatang. Dalam hal ini, pendiri bangsa dapat diposisikan sebagai agen perubahan. Mereka bisa dianggap sebagai parameter dalam pengambilan kebijakan oleh presiden dengan mengkonstruksikan ide-ide mereka dengan pengalaman besar mereka dalam sejarah Amerika. Bangsa Amerika bisa menjadi besar salah satunya adalah mereka memiliki tokoh yang bisa dianngap mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan krisis.

This dissertation presents the research on American conservatives in the United States. It makes a synthesis of the relationship on conservative and liberal tradition from Alexander Hamilton, Thomas Jefferson along with Alexis de Tocqueville while the American Tea Party of 2009 represents the culmination of the American conservative movement under Obamas administration. Thomas Jefferson and Alexander Hamilton are chosen because of their contributions correlated with the concept of American political parties both the Democratic Party and the Republican party. Meanwhile, Alexis de Tocqueville is as the best European s ocial figure to describe American democracy along with aristocracy liberal. From the Founding Fathers to the 1870s, American conservative was a nuance of traditional conservative with a bit of modern conservative, especially in transitional conservative around the 1870s to the 1930s. The transitional conservative was characterized by the beginning of social change, mainly structure of society from traditional agricultural society to modern industrial society. These eras characterized a new economic order that old conservatives became factory owners and old liberals became factory workers. Thus, conservatives and liberals changed their minds about government involvement in the economy. Furthermore, the social changes also involved political transformation both polarization and culture wars between conservatives and liberals happened around the Sixties. The polarization between conservatives and liberals has touched the culmination since 2009. In 2009, conservatives started with the popular movement of the Tea Party reacting against Obamas administration. Hence, this dissertation analyzes on the Tea Party Movement of 2009 in the framework of conservative tradition in American politics. This research is methodologically descriptive qualitative by gathering the data qualitatively and presenting them descriptively. This research is under the discipline of American Studies which highlights on the synthesis of knowledge and the main characteristic of interdisciplinary studies. It focuses on cultural, social, and political discipline supported by Event Structure Analysis (ESA) for analyzing the data. This research tries conceptualizing Theory of Founding Fathers from Angelica Maria Bernal, Theory of Social Change from Weber and Marx, and Theory of Sociology of Politics from Gross Felix. American Founding Fathers as an idea can be seen from the perspective of past, present, and future. Hence, this research can be understood by grasping the ideas of the previous era and investigating the impact of the previous idea on the current one, mainly the Tea Party movement. It is known that American conservative movements have not been successful, however they have affected policy changes within the government. American conservatives always exist, mainly influenced by the president policies. This movement like the Tea Party is very similar to the past unsuccessful political parties and will eventually meet the same fate as its predecessors. It is commonly assumed that American conservative movement like the Tea Party, past and present, unreservedly support tradition and loose in the presidential election. In short, American conservative has never been the same but maintains a strong tradition. But, inconsistency is the real story and American conservatives will continue to evolve. Here, American Founding Fathers can be positioned as agents of change. They can be used as a parameter for determining American president policies by constructing their ideas along with some great experiences in American history. American can be the greatest one because of their charismatic figures who positioned as an ideal type for solving any crisis.

Kata Kunci : Founding Fathers, conservative, social change, Obama, and the Tea Party

  1. S3-2016-292568-abstract.pdf  
  2. S3-2016-292568-bibliography.pdf  
  3. S3-2016-292568-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2016-292568-title.pdf