POTENSI BIOMASSA DAN KARBON TANAMAN JENIS LAMTORO (Leucaena leucocephala) DAN PERANNYA DITINJAU DARI ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

YOSIA KUSUMA W, Dr. Ir. Ris Hadi Purwanto, M.Agr.Sc

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Lamtoro memiliki banyak manfaat, tetapi terdapat manfaat lain yang belum banyak diketahui yaitu tentang kandungan potensi biomassa dan karbon above dan below ground lamtoro. Penelitian ini bertujuan : (1) Menyusun persamaan allometrik biomassa tanaman jenis Leucaena leucocephala , (2) Mengetahui potensi biomassa tanaman jenis Leucaena leucocephala di Desa Botodayaan, (3) Mengetahui potensi karbon tanaman jenis Leucaena leucocephala di Desa Botodayaan, (4) Mengetahui jenis-jenis tanaman penyusun hutan rakyat di Desa Botodayaan, (5) Mengetahui peran tanaman jenis Leucaena leucocephala di Desa Botodayaan ditinjau dari aspek lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat Desa Botodayaan. Tiga puluh pohon lamtoro dengan ukuran diameter bervariasi digunakan sebagai sampel untuk membuat persamaan allometrik/model penduga biomassa. Kandungan biomassa diperoleh dengan cara mengeringkan sampel pada suhu 103 plus mines derajat C sampai tercapai berat konstan. Kandungan karbon diperoleh dengan merujuk pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya pada tingkat familia leguminoceae yang memiliki tingkat kemiripan yang sama dengan jenis lamtoro yaitu Gamal (Gliricidia sepium). Hasil penelitian menghasilkan persamaan allometrik/model penduga yaitu hubungan antara Dbh dengan biomassa lamtoro di hutan rakyat yaitu Biomassa total : Bt = 1,2053(D)1,1841 (R2 = 0,9627). Merujuk pada penelitian (Andreas dan Yuliana, 2011) persentase kadar karbon dari biomassanya adalah : akar = 42,47% ; batang = 46,23% ; cabang = 45,06% ; daun = 40,88%. Hasil potensi biomassa dan karbon above dan below ground lamtoro di hutan rakyat berturut-turut adalah 67,23 plus mines 25,35 Ton/Ha dan 30,25plus mines11,11 Ton/Ha. Berdasarkan angka-angka tersebut di atas lamtoro bermanfaat dari segi lingkungan yaitu dapat mengurangi emisi gas CO2 sebesar 111,0140,78 Ton/Ha. Di samping itu lamtoro juga bermanfaat secara subsisten dari segi sosial ekonomi masyarakat yaitu sebagai hijauan makan ternak sebesar 12,1 kg/hari/orang dan sebagai kayu bakar 0,04 sm/hari/orang dengan nilai subsisten berturut-turut Rp.2.000,00 /kg dan Rp.60.000,00 / sm.

Lamtoro has many benefits, but there are benefits that have not been know which are the biomass and above and below ground potential of lamtoro. The objective of this research are (1) to construct the allometric equation in estimating the biomass potential of Leucaena leucocephala , (2) to find out the biomass potential of Leucaena leucocephala in Botodayaan Village, (3) to find out the carbon potential of Leucaena leucocephala in Botodayaan Village, (4) to find out the types forest plant species constituent people in the village Botodayaan (5) to find out the role of Leucaena leucocephala in Botodayaan Village in terms of environmental and socio-economic aspects. Thirty lamtoro plants with different diameters were conducted as the samples to construct the allometric equation/ (biomass model generated estimators). Biomass content was obtained by drying the samples at 103 degree plus minus 2 degree C until the constant weight was reached. The carbon content is obtained by referring to the research that has been done before on the level familia Leguminoceae which has a degree of similarity with Leucaena leucocephala namely Gliricidia sepium. Generate research results allometric equations / models estimate the relationship between DBH with lamtoro in community forest biomass, namely Biomass total: Bt = 1,2053 (D) 1,1841 (R2 = 0,9627). Referring to the research (Andreas and Yuliana, 2011) the percentage of carbon content from its biomass is: root = 42,47%; stem = 46,23%; branch = 45,06%; leaf = 40,88%. Results of the potential of biomass and carbon above and below ground lamtoro in community forests are respectively 67,23 plus minus 25.35 tonnes / ha and 30,25 plus minu11.11 tons / ha. Based on the figures above lamtoro beneficial in terms of the environment that can reduce CO2 emissions by 111,01 plus minus 40,78 tons / ha. In addition lamtoro also beneficial in terms of socio-economic subsistence communities are as cattle eat forage by 12,1 kg/day and as a fuel wood by 0,04 sm/day with the value of subsistence consecutive Rp.2.000,00 / kg and Rp.60.000,00 / sm.

Kata Kunci : Lamtoro, Biomassa, Karbon, Allometrik, CO2, Hutan Rakyat