SEROPREVALENCE OF HEPATITIS C VIRUS INFECTION AMONG TRANSVESTITE IN YOGYAKARTA

RADENMAS WISKARA JP, dr. Didik Setyo Heriyanto, Ph.D, Sp.PA; dr. Anggoro Budi Hartopo,M.Sc., Sp.PD.,Ph.D

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

LATAR BELAKANG: Infeksi virus Hepatitis C (HCV) merupakan infeksi virus tersering nomor 2 dan telah menjadi perhatian utama dari seluruh dunia dengan total 170 juta orang positif terinfeksi HCV. Dalam infeksi kronis virus ini dapat menyebabkan kanker yang mengakibabkan kematian. HCV juga diketahui memiliki rute persebaran yang menyerupai HIV dan diketahui pula 10 kali lebih mudah menginfeksi dari pada HIV. Waria adalah salah satu populasi yang memiliki resiko dalam persebaran virus HCV, namun hingga saat ini kesadaran pada HCV dalam hal skrening masih buruk dan laporan mengenai prevalensi dari HCV di indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian untuk mempelajari prevalensi dari HCV pada waria di Yogyakarta, Indonesia masih sangat terbuka luas. TUJUAN: Untuk mengetahui sero-prevalensi dari infeksi HCV pada waria di Yogyakarta dan memberikan data nyata yang dapat di gunakan sebagai referensi akan jumlah prevalensi dari HCV untuk Departemen Kesehatan dan Kementrian Kesehatan, Indonesia METHOD: Observational analisis dari profile serology sample darah yang berasal dari populasi waria untuk di analisis anti-HCV, total 77 subjek dari anggota KEBAYA(Keluarga Besar Waria Yogyakarta). Pemeriksaan serology untuk anti-HCV diperiksa mengunakan ORTHO anti-HCV di laboratorium Departemen Pathology Anatomy, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada. HASIL: 77 subjek dalam penelitian ini menunjukan, seropositif anti-HCV adalah 34(44%) subjek dan 1(3%) subjek memiliki anti-HCV positif anti-HbsAg, sedangkan 42 (54) subjek lainnya memiliki seronegatif anti-HCV. Sehingga total dari subjek yang dapat di masukan kedalam penelitian dan memenuhi kriteria adalah 35 subjek (45,4%). Pembagian grup berdasarkan umur pada 35 subjek dengan rentan umur dari 19 tahun hingga 70 tahun, pada usia 36-52 tahun memiliki jumlah tertinggi dengan 17 subjek positif anti-HCV(48.6%), disusul oleh grup usia 19-35 tahun dengan 12 subjek positif anti-HCV(34,3%) dan pada usia lebih dari 52 tahun memiliki seropositif terendah dengan 6 subjek positif anti-HCV (17,1%). KESIMPULAN: Sero-prevalensi dari profile positif anti-HCV pada waria di Yogyakarta adalah 45,4%.

BACKGROUND:Hepatitis C Virus (HCV) infection the second most common chronic viral infection and now become tha main concern worldwide with 170 million people are infected. The virus might cause death in chronic infection due to liver cancer. HCV is coinfection with HIV which have the similar route of transmission and 10 times more infectious than HIV. Transvestite is one of the population who are at risk to get the infection, because the unhealty sexual behavior will increase the risk of infection. Up to now the awareness to the HCV in the aspect of HCV screening is still poor and the reports about the prevalence of the HCV infection in Indonesia is limited. Therefore, it widely open to perform study to emphasize the prevalence of HCV infection in transvestite among Yogyakarta,Indonesia. OBJECTIVE: To understand of the sero-prevalence of HCV infection among transvestites in Yogyakarta and provide actual data for the reference on the number of HCV prevalence for Health Department and Ministry of Health METHOD: An analitycal observational of the serology profile on the serum sample of transvestite popuation for analizing the profile of anti-HCV, total 77 subjects of KEBAYA (Keluarga Besar Waria Yogyakarta) members. The serological examination of antiHCV were examined using ORTHO anti-HCV in Department of Anatomical Pathology laboratory, Faculty of Medicine,Universitas Gadjah Mada. RESULT: 77 subjects in this study showed, the seropositive antiHCV is 34 (44%) subjects and 1 (3%) subjects has anti-HCV positive anti-HBsAg, while the other 42 (54%) subjects has negative antiHCV. Thus the total of subject that could be included in the research and fulfill the research criteria is 35 subjects among the sample (45, 4 %). The group of age within 35 of cases from the sample in the range of age from 19 years old to 70 years old. In the group of age between 36-52 years old is the highest number of 17 subjects are seropositive anti-HCV (48.6%), followed by group of age between 19-35 years old were 12 subjects with seropositive (34.3%) and in age more than 52 years old the number of seropositive anti-HCV are the lowest in which 6 subjects (17.1%). CONCLUSION: Seroprevalence of positive anti-HCV profile among transvestite in Yogyakarta is 45.4%.

Kata Kunci : Hepatitis C Virus ,Transvestite, anti-HCV,Men-SexMen,Yogyakarta.