PERBEDAAN PROPORSI DEPRESI ANTARA ANAK SULUNG DAN ANAK BUNGSU PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

REFLY DWI ANGESTI PUTRI, Dr. Dra. Sumarni, M.Si; dr. Moetrarsi Sri Kanapsijah, DTM&H, Sp. KJ

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Depresi merupakan salah satu gangguan psikiatri yang paling sering muncul dalam masyarakat. Depresi dapat diartikan sebagai keadaan mental yang dikarakteristikkan dengan perasaan sedih, kesepian, putus asa, kehilangan rasa percaya diri dan perasaan bersalah. Berdasarkan urutan kelahiran, anak menduduki posisi tertentu dalam keluarga. Posisi tersebut memiliki pengaruh mendasar dalam perkembangan anak. Urutan kelahiran dalam hal ini adalah antara anak sulung dan anak bungsu. Berbagai macam kejadian yang dialami oleh seseorang selama perjalanan hidupnya dapat menjadi stressor psikososial yang dapat menimbulkan gangguan psikiatrik seperti depresi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi depresi antara anak sulung dan anak bungsu pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Teladan Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan instrumen L-MMPI (Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory) untuk mengukur tingkat kebohongan subjek dan BDI (Beck Depression inventory) untuk menentukan status depresi. Hasil yang didapat dianalisis dengan teknik Chi-Square. Hasil: Dari total 88 jumlah sampel terdiri atas 44 anak sulung dan 44 anak bungsu. Hasil penelitian menyatakan terdapat perbedaan proporsi depresi antara anak sulung dan anak bungsu. Dalam hal ini, anak sulung lebih mengalami depresi. Berdasarkan jenis kelamin perempuan memiliki presentase depresi yg lebih tinggi namun tidak bermakna secara statistik. Tidak terdapat perbedaan proporsi depresi yang bermakna antara usia, tempat tinggal dan jumlah saudara kandung. Kesimpulan: Terdapat perbedaan proporsi antara anak sulung dan anak bungsu pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Teladan Yogyakarta.

Background: Depression is the most common psychiatric disorder that often appear in a population. Depression can be defined as a mental state characterized by feelings of sadness, loneliness, despair, loss of confidence and feelings of guilt. Based on the birth order, children have a certain position in the family. The position giving an basic impact on child's development. The birth order, in this case, is between the eldest and the youngest child. Various of events experienced by a person during his life journey can become a psychosocial stressors that can lead to psychiatric disorders such as depression. Objective: The objective of this study was to determine the difference of depression proportion between the eldest and the youngest child of students of SMAN 1 Teladan Yogyakarta. Method: This study is an descriptive analitic research with cross-sectional design. This study used an instrument called L-MMPI (Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory) to measure the scale of lie and BDI (Back Depression Inventory) to determine the depression status. The result was analized by Chi-Square technique. Result: From the 88 samples consisting of 44 the eldest childs and 44 youngest childs. Results showed that there were differences of depression proportion between the eldest and the youngest child. In this case, the eldest more depressed. Based on the gender, women have higher percentation rate of depression but there were no significant impact statistically. There were no significant differences in depression proportion between age, place of residence, and the number of siblings. Conclusion: There were differences of depression proportion between the eldest and the youngest child.

Kata Kunci : depresi, anak sulung, anak bungsu