Laporkan Masalah

faktor prognostik mortalitas obstruksi duodenum kongenital yang dilakukan operasi di RSUP Dr Sardjito

BERLIANI HIJRIAWATI, Dr.dr.Akhmad Makhmudi,SpB,SpBA

2016 | Tesis-Spesialis | SP ILMU BEDAH ANAK

Latar belakang:Duodenum merupakan bagian yang paling sering terjadi obstruksi. Atresia duodenum dan stenosis adalah kasus yang sering menyebabkan obstruksi intestinal kongenital terjadi pada 1 : 5.000 sd 10.000 kelahiran hidup. Lebih dari 50% pasien berhubungan dengan anomali kongenital. Semakin baiknya teknik operasi dan perawatan setelah operasi, tingkat mortalitas setelah tindakan pembedahan semakin menurun. Akan tetapi dengan adanya kelainan kongenital penyerta dapat menyebabkan kematian. Metode:Digunakan metode penelitian retrospektif dengan pengumpulan data dari Januari 2010 sampai Desember 2014,yang sudah menjalani operasi dengan jumlah 38 pasien di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Dilakukan penilaian terhadap perbedaan hasil mortalitas pasien yang dirawat berdasarkan kelainan kongenital penyerta, tipe obstruksi, penyebab obstruksi, jenis tindakan operasi yang dilakukan uji statistik dengan Chi square. Hasil: Total 38 pasien dengan obstruksi duodenum kongenital, dengan prosentase yang sama laki-laki dan perempuan sebesar 50%. Terdapat hubungan yang bermakna antara kelainan kongenital penyerta dengan mortalitas obstruksi duodenum (p=0.013). nilai RP sebesar 2.694 (CI 1.364-5.322).Menurut tipe obstruksi, penyebab obstruksi, dan jenis tindakan operasi tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan mortalitas (p>0.05). Simpulan:Terdapat perbedaan mortalitas yang bermakna antara penderita obstruksi duodenum kongenital antara obstruksi duodenum yang disertai kelainan kongenital dengan pasien yang tidak memiliki kelainan kongenital lain. pasien yang dilakukan tindakan reseksi tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap mortalitas pasien obstruksi duodenum kongenital. Kata kunci: Obstruksi duodenum kongenital, kelainan kongenital penyerta, tindakan operasi, outcome.

Background:Obstruction mostly happen on duodenum. Duodenal atresia and stenosis are the cases that often lead to congenital intestinal obstruction occurs in 1: 5000 to 10,000 live births.More than 50% of patients are dealing with congenital anomalies. The betterthe surgical techniques and postoperative care, the lower the mortality rate after surgery.However, the concomitant congenital abnormalities can cause death. Method: Retrospective study method was used by collecting data from January 2010 to December 2014. The data shows that there are people who had undergone surgery with the number of 38 patients in DrSardjito Hospital.An assessment was conducted regarding the difference in mortality outcomes of patients treated by concomitant congenital abnormalities, the types of obstruction, the causes of obstruction, the types of surgeries performed with Chi-square statistical test. Result:There is a total of 38 patients with congenital duodenal obstruction, with the same percentage of men and women by 50%.There is a significant association between concomitantcongenital disorder with duodenal obstruction mortality (p = 0.013). RP value was amounted to 2,694 (CI 1364 to 5322). According to the types of obstruction, the causes of obstruction, and the types of surgeries, there was no significant association with mortality (p> 0.05). Conclusion:There is a significant difference in mortality between patients with congenital duodenal obstruction accompanied by congenital abnormalities and patients who do not have other congenital abnormalities.There is no significant difference in mortality betweenpatients who underwent resection action and patients with congenital duodenal obstruction. Keywords: Congenital duodenal obstruction, concomitant congenital abnormalities, surgery, outcome.

Kata Kunci : Obstruksi duodenum kongenital, kelainan kongenital penyerta, tindakan operasi, outcome.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.