HUBUNGAN ANTARA STATUS NEUROPATI PERIFER DAN VASKULOPATI PERIFER DENGAN DERAJAT KEPARAHAN ULKUS KAKI DIABETIK

CAROLINA KARTIKA SETYANI, Dr.dr.Puntodewo, M.Kes., Sp.OT(K) ; dr. Mohammad Robikhul Ikhsan, Sp.PD-KEMD, M.Kes.

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

LATAR BELAKANG: Ulkus kaki diabetes didefinisikan sebagai luka dengan penebalan di bawah pergelangan kaki pada pasien penderita diabetes, tanpa melihat durasi. Sebagai salah satu komplikasi diabetes melitus, ulkus kaki diderita oleh 15% penderita diabetes mellitus dan bertanggung jawab atas lebih dari 80% amputasi ekstremitas bawah non-traumatik. Penyebab dari munculnya ulkus kaki diabetik merupakan suatu proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Peripheral Arterial Disease (PAD) merupakan penyakit atherosklerotik yang sering muncul pada pasien diabetes sedangkan neuropati secara statistik merupakan prediktor yang signifikan terhadap kejadian ulkus kaki. Hubungan antara arteriopati dan neuropati bertanggung jawab atas prevalensi kejadian luka, ulkus dan amputasi kaki yang tinggi pada pasien diabetes. TUJUAN: Mengetahui hubungan antara status vaskulopati perifer dan neuropati perifer dengan derajat keparahan ulkus kaki diabetik di Rumah Sakit Dr. Sardjito. METODE: penelitian cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara status neuropati perifer berdasarkan pemeriksaan Semmes-Weinstein dan vaskulopati perifer berdasarkan ABI dengan derajat keparahan ulkus kaki diabetik berdasarkan jumlah, lokasi, dan kedalaman. HASIL: Dari 56 subyek pemeriksaan ABI didapatkan subyek dengan ABI normal cenderung memiliki ulkus kaki lebih dari satu (53,6%),berlokasi di plantar (35,7%) atau di beberapa lokasi (37,5%), dan skor Wagner 2 (32,1%). Subyek dengan obstruksi vaskular ringan lebih banyak memiliki ulkus lebih dari satu (75%), berlokasi di beberapa titik (62,5%), dengan skor Wagner 4 (54,2%). Subyek dengan obstruksi vaskular sedang memiliki ulkus kaki lebih dari satu (50%), berlokasi di atas maleolus (50%), dan skor Wagner 3 (75%). Dari 35 subyek pemeriksaan Semmes-Weinstein, pasien dengan neuropati perifer cenderung memiliki ulkus lebih dari satu (69,6%), ada di beberapa lokasi (39,1%), dengan skor Wagner 4 (43,5%). Sedangan subyek tanpa neuropati perifer cenderung memiliki ulkus kaki lebih dari satu (58,3%), berlokasi di plantar (50%), dengan skor Wagner 2 (58,3%). KESIMPULAN: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara status neuropati perifer dan vaskulopati perifer dengan jumlah maupun lokasi ulkus kaki diabetik. Terdapat hubungan moderat antara status vaskulopati perifer dengan kedalaman ulkus kaki diabetik. Terdapat hubungan kuat antara status neuropati perifer dengan kedalaman ulkus kaki diabetik

BACKGROUND: Diabetic foot ulcer is defined as a fullthickness wound below the ankle in a patient with diabetes, irrespective of duration. As one of the commonest complications of diabetes mellitus, 15% people with diabetes suffer a foot ulcer and it precede more than 80% of non-traumatic lower limb amputations.The cause of diabetic foot ulcer is a complex process and affected by many factors. Peripheral Arterial Disease (PAD) is an atherosclerotic disease which often can be found amongs the diabetes suffers, while neuropathy is statistically a significant predictor to the incidence of foot ulcer. The relationship between artheriopathy and neuropathy is responsible for the high prevalence and incidence of diabetic foot, foot ulceration, and amputation among diabetic suffers. AIMS:To investigate the relationship between status of peripheral neuropathy and peripheral vasculopathy with the severity degree of diabetic foor ulcers in Dr. Sarjito Hospital. METHODS:A cross-sectionalstudy to find out the relationship between peripheral neuropathy status using Semmes-Weinstein examinationandperipheral vasculopathy status using ABI score withthe severity degree of foor ulcers based on its number, location, and depth. RESULT: Out of 56 ABI-examination subjects, the subjects with normal ABI score tend to have multiple ulcers (53,6%), located in the plantar (35,7%) or in multiple location (35,7%), with Wagner score 2 (32,1%). Subjects with mild vascular obstruction tend to have multiple ulcers (75%), located in multiple location (62,5%), with Wagner score 4 (54,2%). Subjects with moderate vascular obstruction tend to have multiple ulcers (50%), located in the above of maleolus (50%), with Wagner score 3 (75%). Out of 35 Semmes-weinsteinexaminiation subjects, the patients with peripheral neuropathy tend to have multiple ulcers (69,6%), in the multiple location (39,1%), with Wagner score 4 (43,5%). Subjects without peripheral neuropathy tend to have multiple ulcers (58,3%), located in the plantar (50%) with Wagner score 2 (58,3%). CONCLUSIONS:There is no significant relationship between peripheral neuropathy status and peripheral vasculopathy status with the number and location of the diabetic foot ulcer. There is a moderate relationship between peripheral vasculopathy and the depth of diabetic foot ulcers. There is a strong relationship between peripheral neuropathy status and the depth of diabetic foot ulcers.

Kata Kunci : neuropati perifer, vaskulopati perifer, ulkus kaki diabetik, diabetes melitus