Laporkan Masalah

Hubungan Sensitisasi Alergen Hirupan dengan Kejadian Rinitis Alergi pada Anak

ADIEL CHRISTIAN SAPUTRA, dr. Sumadiono, Sp.A(K); dr. Cahya Dewi Satria, Sp.A

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Prevalensi rinitis alergi (RA) di dunia meningkat selama beberapa dekade terakhir. Prevalensi di Inggris, Denmark, dan Amerika Serikat berkisar 29%-33,6%. Pasien mampu mengalami penurunan fungsi kognitif, kecepatan psikomotor, pembelajaran bahasa, dan ingatan. Selain itu ditemukan penurunan produktivitas kerja akibat RA. Dari segi ekonomi, pada tahun 2000, lebih dari 6 milyar dolar Amerika Serikat dihabiskan untuk pengobatan RA. Perubahan iklim akhir-akhir ini mempengaruhi produksi, distribusi, dan konten pada aeroalergen sehingga mampu menyebabkan perubahan prevalensi dan keparahan RA. Belum adanya penelitian yang serupa mendorong dilakukannya penelitian ini. Tujuan: Mengetahui hubungan sensitisasi alergen hirupan dengan kejadian rinitis alergi pada anak. Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Subyek penelitian adalah anak-anak usia sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada April-September 2014. Sampel dipilih berdasarkan kriteria seleksi. Analisis statistik menggunakan uji chi square. Hasil: Dari 345 subjek, terdapat 150 (43,5%) subjek laki-laki dan 195 (56,5%) subjek perempuan dengan mean usia 8 tahun. Terdapat 100 (29%) subjek mengalami RA dan 245 (71%) subjek tidak mengalami RA. Dari 100 subjek RA, ditemukan 37 (10,7%) subjek memiliki hasil uji tusuk kulit positif terhadap alergen hirupan. Tidak terdapat hubungan bermakna antara sensitisasi alergen hirupan dengan kejadian rinitis alergi pada anak (p = 0,107). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sensitisasi alergen hirupan dengan kejadian rinitis alergi pada anak.

Background: Allergic rhinitis (AR)prevalence increases in the last few decades. Its prevalence in the UK, Denmark, and USA is around 29%-33,6%. Patients could experience declines in cognitive processing, psychomotor speed, verbal learning, and memory. In 2000, more than $6 billion was spent on prescription medications for AR. Climate change affects the production, distribution, and content of aeroallergens that could change the prevalence and the severity of AR. The absence of similar studies made this research important to conduct. Objective: To determine the relationship between inhalant allergen sensitization with allergic rhinitis occurrence in children. Method: The study design was a cross sectional study. Subjects were children aged playgroup to elementary school in D.I. Yogyakarta, April-September 2014. Samples were selected based on the selection criteria. This study is statistically analyzed using chi square test. Result: From the 345 subjects, 150(43.5%) were boys and 195(56.5%) were girls with mean of age 8 years old. There were 100(29%) subjects with AR and 245(71%) subjects without AR. 37(10.7%) out of 100 AR subjects showed positive skin prick test result to aeroallergen. There is no significant relationship between inhalant allergen sensitization with allergic rhinitis occurrence in children (p = 0.107). Conclusion: There is no significant relationship between inhalant allergen sensitization with allergic rhinitis occurrence in children.

Kata Kunci : sensitisasi, IgE, alergen hirupan, kejadian rinitis alergi, alergi, aeroalergen

  1. S1-2016-329272-abstract.pdf  
  2. S1-2016-329272-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-329272-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-329272-title.pdf