Transportasi Perkotaan di Medan pada Paruh Pertama Abad ke-20
SYAIFUL ANWAR, Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A.
2016 | Tesis | S2 Ilmu SejarahPenelitian ini membahas perkembangan transportasi perkotaan di Medan pada paruh pertama abad ke-20. Pada masa itu Medan adalah kota yang paling pesat perkembangan sosial dan ekonominya. Meskipun situasi perkotaan memiliki perkembangan yang luar biasa, namun sistem transportasi tak sekompleks Surabaya atau Batavia. Maka, permasalahan dalam tesis ini membahas tentang seperti apa perkembangan transportasi di tengah-tengah perkembangan Kota Medan. Faktor-faktor seperti ruang perkotaan, dinamika penggunaan transportasi, dan regulasi menjadi bagian penting dalam tesis ini. Dalam penelitian ini adalah dikaji dengan sumber-sumber primer dan sekunder meliputi arsip, koran, majalah, foto, dan referensi lainnya. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, kebanyakan jalan perkotaan di Medan pada awalnya dibangun demi kepentingan pihak perkebunan, sebelum akhirnya menjadi jalan publik dan menjadi jalan utama perkotaan. Kedua, meskipun kendaraan mekanis telah hadir, namun pada umumnya pusat perkotaan diisi oleh golongan kelas menengah ke atas yang jumlahnya lebih sedikit dari golongan kelas menengah ke bawah yang pada umumnya bermukim di pinggiran kota. Ketiga, kebijakan sistem transportasi perkotaan di Medan tak sepenuhnya dipegang oleh pemerintah kota, sebab berbagai pihak lain hadir mengintervensi kebijakan untuk menyesuaikan kepentingan pribadi atau kelompok. Keempat, transportasi publik yang dapat mengangkut secara masal cenderung dipinggirkan dengan alasan ekonomi, yakni kesempatan ekonomi masyarakat yang bergerak dalam bidang transportasi akan hilang dan berpengaruh terhadap pendapatan orang banyak. Kelima, jenis transportasi perkotaan di Medan dapat berarti simbol sosial.
This thesis discusses the development of urban transport in Medan during the first half of 20th century. In this period, Medan was the city at outside Java that had the most good strides in social and economic life. Although the urban situation had a remarkable development, but the transport system was not complicated as well as Batavia or Surabaya. Therefore, the problem of this thesis emphasize the urban transportation development in the midst of Medan urban’s development. The urban spaces, the dynamics of employing transportation, and regulation are some important factors which discuss in this thesis. This research analyzing primary and secondary sources which include archives, newspapers, magazines, photographs, and other references. There are several findings in this thesis. First, most of the urban streets in Medan were built originally for the plantation needs, before then became the public road and the urban main street. Second, although the mechanic vehicle had existed, but generally, the urban center was filled by the smaller number of upper middle class rather than lower middle class groups which generally live at suburbs. Third, the policy on the Medan urban transport system was not fully held by the city government, because the other parties of non government also intervenes to adjust their personal or group interests. Fourth, public transport which could carry mass passenger tends to be marginalized by economic reasons, i.e. the economic opportunity where people engaged in transportation was lost and effect on peoples income. Fifth, the sorts of urban transport in Medan are connoting also to social symbol.
Kata Kunci : Perkembangan, Transportasi, Kota, Keruangan