UJI ANTIINFLAMASI SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SNEDDS) KETOPROFEN DENGAN ASAM OLEAT SEBAGAI FASE MINYAK, TWEEN 20 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI KO-SURFAKTAN

AGAM BUDI SATRIA, Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Si., Apt.

2016 | Skripsi | S1 FARMASI

Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan. Ketoprofen merupakan obat yang bisa menghambat inflamasi, diklasifikasikan dalam Biopharmaceutical Class System (BCS) kelas II, memiliki kelarutan rendah tapi permeabilitas baik. Formulasi ketoprofen dalam sediaan SNEDDS bisa memperbaiki kelarutan ketoprofen. SNEDDS Ketoprofen diuji aktivitasnya melalui Daya Antiinflamasi (DAI). Uji DAI dilakukan karena faktor formulasi bisa mempengaruhi perubahan efektivitas ketoprofen sebagai agen antiinflamasi. Formula optimum SNEDDS ketoprofen dengan komposisi 14,29% asam oleat, 82,14% tween 20, dan propilen glikol 3,57% diujikan pada tikus jantan galur Wistar umur 2 bulan dengan bobot sekitar 200 gram. Penelitian terdiri dari 40 tikus dibagi secara acak ke dalam delapan kelompok perlakuan: kontrol suspensi CMC-Na 0,5%; SNEDDS tanpa ketoprofen; suspensi ketoprofen 1,125; 2,25; 4,5 mg/kgBB; SNEDDS ketoprofen 1,125; 2,25 dan 4,5 mg/kgBB. Pemberian obat diberikan secara per oral, satu jam kemudian diikuti induksi karagenin 1% secara intraplantar untuk memicu edema. Pengukuran volume edema dilakukan setiap jam selama 6 jam menggunakan alat plethysmometer. Data volume udem diubah menjadi AUC, selanjutnya % DAI dianalisis secara statistik menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ED50 untuk SNEDDS ketoprofen adalah 2,64 mg/kgBB, Daya Antiinflamasi (DAI) kelompok dosis SNEDDS 1,125 mg/kgBB dan 4,5 mg/kgBB berbeda signifikan dibandingkan kelompok suspensi ketoprofen pada dosis yang sama, namun pada kelompok SNEDDS dosis 2,25 mg/kgBB terhadap pembanding suspensi ketoprofen dosis 2,25 mg/kgBB hasilnya tidak berbeda signifikan (p > 0,05).

Inflammation is a response to the body of damaged tissues. Ketoprofen is a drug that can inhibit inflammation, classified as Biopharmaceutical Class System (BCS) class II, have low solubility but good in permeability. Ketoprofen formulation in SNEDDS can improve its solubility. Ketoprofen SNEDDS were tested through anti-inflammatory activities (DAI). DAI testing was generated because formulation aspect can influence ketoprofen effectiveness as an anti-inflammatory agent. Ketoprofen SNEDDS by its optimum formula consist of 14.29% oleic acid; 82.14% tween 20 and 3.57% propylene glycol were tested in the male Wistar rats aged 2 months with its weight around 200 grams. The study consists of 40 rats divided randomly into eight groups treatment: CMC-Na suspension 0.5%; SNEDDS without ketoprofen; ketoprofen suspension 1.125; 2.25; 4.5 mg/kgBW; ketoprofen SNEDDS 1.125; 2.25 and 4.5 mg/kgBW. Drugs were given in per oral then followed by induction using carrageenin 1% to stimulate edema one hour later. Edema was measured by plethysmometer in every hour for 6 hours. Edema volumes data were transformed to AUC and % DAI were analyzed statistically using SPSS. The test result showed that the ED50 for ketoprofen SNEDDS is 2.64 mg/kgBW. Anti-inflammatory activity (DAI) groups dosage of ketoprofen SNEDDS 1.125 mg/kgBW and 4.5 mg/kgBW group significantly different with ketoprofen suspension at same dosage, but ketoprofen SNEDDS 2.25 mg/kgBW against ketoprofen suspension 2.25 mg/kgBW; as a result does not differ significantly (p > 0.05).

Kata Kunci : ketoprofen, nanoemulsi, SNEDDS, uji antiinflamasi, ketoprofen, nanoemulsion, SNEDDS, anti-inflammatory test