PENGARUH KRISIS FINANSIAL ASIA 1997 TERHADAP MENURUNNYA DUKUNGAN MASYARAKAT KEPADA PEMERINTAHAN BARISAN NASIONAL
PANDU SEPTA NUGRAHA, Prof. Dr. Mohtar Mas'oed
2016 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALTujuan dari tulisan ini adalah untuk meneliti pengaruh krisis finansial yang terjadi di Asia pada tahun 1997 terhadap perubahan politik yang terjadi di Malaysia. Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa karena keberhasilan kebijakan New Economic Policy mendapatkan hambatan karena depresiasi mata uang ringgit akibat dari krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997. Krisis yang melanda sebagian besar negara-negara Asia tersebut memberikan kesempatan kepada IMF untuk menawarkan bantuan penanggulangan krisis beserta paket kebijakan ekonomi yang harus dilaksanakan. Tidak seperti negara-negara lain di Asia, Malaysia menolak bantuan tersebut dan memilih untuk melakukan Capital Control dengan berbagai kebijakan fiskal. Meskipun Malaysia menolak bantuan dari IMF dan paket kebijakan fiskal yang ditawarkan, pengaruh krisis ekonomi tetap mempengaruhi kondisi ekonomi dan politik di Malaysia. Munculnya pergolakan pada pemilu 1999 menjadi awal dari kebangkitan oposisi di Malaysia. Tahun 2013 menjadi pemilu terburuk bagi Barisan Nasional dimana untuk pertama kalinya Barisan Nasional kalah dalam perolehan suara dari kelompok oposisi. Tulisan ini berusaha meneliti korelasi krisis finansial Asia 1997 dengan menurunnya dukungan masyarakat Malaysia terhadap pemerintahan Barisan Nasional.
The purpose of this article is to research the influence of 1997 Asian financial crisis the to political changes in Malaysia. Malaysia has experienced miracle growth because implementation the New Economic Policy policy get obstacle because the currency depreciation of the ringgit due to 1997 Asian financial crisis. The crisis, provided the opportunity for IMF to offer help to overcome the crisis along with the economic policy package that should be implemented. Unlike other countries in Asia, Malaysia refused such assistance and chose to do Capital Control with different fiscal policies. Although Malaysia refused assistance from the IMF and the fiscal policy package offered, the economic crisis still affecting the economic and political conditions in Malaysia. The emergence of upheaval in the 1999 elections to be the beginning of a revival of the opposition in Malaysia. In 2013 became the worst election for the Barisan Nasional in which for the first time the Barisan Nasional lost in the vote of the opposition. This paper tried to examine the correlation of the 1997 Asian financial crisis with declining support the public of Malaysia against the government of Barisan Nasional.
Kata Kunci : 1997 Asian Finance Crisis, Barisan Nasional, Malaysia General Election, Globalization of Finance.