Laporkan Masalah

Pengembangan Potensi Kawasan Lindung Gunung Tidar Berbasis Masyarakat

DADI HELIANA, SP., Prof. Dr. Ir. Erny Poedjirahayoe, MP

2015 | Tesis | S2 ILMU KEHUTANAN/MKSDAL

Gunung Tidar merupakan hutan hak milik Pemerintah Kota Magelang yang difungsikan sebagai salah satu dari kawasan perlindungan di wilayah Kota Magelang sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Magelang nomor 4 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang tahun 2011-2031. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui komposisi vegetasi Kawasan Lindung Gunung Tidar, 2) mengetahui persepsi masyarakat dan stakeholder terhadap kelestarian fungsi Kawasan Lindung Gunung Tidar dan 3) memberikan rekomendasi strategi pengelolaan Kawasan Lindung Gunung Tidar kedepan. Untuk mengetahui potensi komposisi vegetasi menggunakan metode survey dengan analisis vegetasi yang dilakukan dengan pengamatan pada petak ukur yang berukuran 20x20 m untuk tingkat pohon, 10x10 m untuk tingkat tiang, 5x5 m untuk tingkat pancang dan 2x2 m untuk tingkat semai.Selanjutnya data dianalisis dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP). Untuk mengetahui persepsi masyarakat dan stakeholder terhadap kelestarian fungsi kawasan lindung Gunung Tidar menggunakan wawancara secara mendalam (Depth Interview) yang diolah dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan alternatif pelestarian fungsi Kawasan Lindung Gunung Tidar. Hasil Analisis Vegetasi dan hasil Analisis Persepsi dijadikan bahan rekomendasi strategi pengelolaan Kawasan Lindung Gunung Tidar kedepan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Indeks Nilai Penting vegetasi tingkat Semai didominasi oleh jenis Calliandra callothyrsus (Fabaceae) dengan INP sebesar 81,03%, tingkat Sapihan didominasi oleh jenis Khaya antotheca (Meliaceae) dengan INP sebesar 164,80%, tingkat Tiang didominasi oleh jenis Khaya antotheca (Meliaceae) dengan INP sebesar 138,13% dan tingkat pohon didominasi oleh jenis Pinus merkusii (Pinaceae) dengan INP sebesar 150,07%. Untuk Indeks Keanekaragaman tingkat semai adalah 1,54, tingkat sapihan 1,28, tingkat tiang 1,24 dan tingkat pohon 1,32 yang berarti bahwa keanekaragaman jenis kategori sedang melimpah. Hasil analisis menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) terhadap persepsi masyarakat dan stekeholders tentang kelestarian fungsi Kawasan Lindung Gunung Tidar menunjukkan bahwa alternatif pilihan untuk kelestarian fungsi Kawasan Lindung Gunung Tidar perlu dikembangan dengan tetap mempertahankan nilai ����¯�¿�½������¢������¯������¿������½������¯������¿������½ nilai konservasi. Alternatif pilihan untuk kelestarian fungsi Kawasan Lindung Gunung Tidar yaitu : Dipertahankan dengan bobot 38,2%, Dikembangkan dengan bobot 61,8%. Rekomendasi strategi pengembangan Kawasan Lindung Gunung Tidar adalah perlunya pengelolaan kawasan dengan fungsi utama konservasi, rekreasi dan ekowisata, dengan beberapa upaya antara lain : peningkatan kelembagaan, peningkatan dukungan sarana dan prasarana, pengayaan vegetasi, penggalian peluang potensi PAD, peningkatan pengamanan kawasan, pelibatan masyarakat dalam pengelolaan, penguatan kerjasama lintas SKPD dan pihak terkait lain, studi banding dan evaluasi secara periodik

Tidar a mountain forest property rights Magelang The city government functioned as one of Protected Areas in the city of Magelang accordance with Magelang Regional Regulation No. 4 Year 2012 on Spatial Planning Magelang City Year 2011-2031 This study aims to : 1 ) determine the potential of the structure and composition of vegetation Protected Areas Mount Tidar , 2 ) determine the public perception and stakeholders towards the preservation of the Protected Areas Mount Tidar and 3 ) provide recommendations strategic management of Protected Areas Mount Tidar fore. To determine the potential of the composition of vegetation using vegetation survey method with the analysis carried out by the observation plots measuring 20 x20 m for tree level , 10 x10 m to level the pole , 5 x 5 m for the stake level and 2 x 2 m to level seedlings . Furthermore, the data were analyzed by calculating the Importance Value Index ( IVI ) . To know the perception of the public and stakeholders on the preservation of the protected areas of Mount Tidar using Analytical Hierarchy Process ( AHP ) to determine alternative conservation function Tidar Mountain Protected Area. The result of vegetation anaysis and perception alanysis is used as the data processing material on Mountain Protected Area management strategic Tidar forward. The results showed that vegetation Important Value Index level Semai dominated by Calliandracallothyrsus ( Fabaceae ) with an IVI of 81.03 % , the rate of sapling dominated by Khayaantotheca ( Meliaceae ) with an IVI of 164.80 % , the level of Poles dominated by Khayaantotheca ( Meliaceae ) with an IVI of 138.13 % and the rate of trees dominated by Pinus ( Pinaceae ) with an IVI of 150.07 % . For Diversity Index seedlings were 1.54 , 1.28 sapling level , the level of 1.24 pole and tree level of 1.32, which means that species diversity was abundant category. Results of analysis using Analytical Hierarchy Process (AHP) to the public perception and stekeholders about the preservation of the Protected Areas Mount Tidar shows that the preservation of the Protected Areas Mount Tidar determined by the level of participation of the city government and the community to develop the region by maintaining the value of conservation. Alternative options for the preservation of the Protected Areas Mount Tidar namely : Maintained by weight of 0.382 (38.2 %) , developed by the weight of 0.618 (61.8 %) Mountain Protected Area development strategy Tidar among others the need for regional management plan with the primary function of conservation, recreation and ecotourism, increased collaboration with external parties, the increase in institutional management, enrichment of vegetation, excavation of potential revenue opportunities, increase regional security, infrastructure support, community involvement in the management, coordination across other goverment agencies, comparative studies and periodic evaluation

Kata Kunci : Kawasan Lindung, Vegetasi, Pengelolaan, Konservasi

  1. S2-2015-276821-abstract.pdf  
  2. S2-2015-276821-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-276821-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-276821-title.pdf