Laporkan Masalah

Persepsi Anak Tunanetra Terhadap Fasilitas Kreatif dan Rekreatif dalam Konsep Kota Layak Anak di Kota Yogyakarta

FRIDAYANTI, Alia Fajarwati, S.Si, M.IDEA

2016 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Kota Yogyakarta telah mendapatkan penghargaan sebagai Kota Layak Anak tingkat madya pada tahun 2012. Salah satu indikator Kota Layak Anak adalah tersedianya fasilitas kreatif dan rekreatif yang ramah anak, di luar sekolah, yang dapat diakses semua anak. Persepsi dari anak difabel menjadi penting diketahui untuk mendukung Kota Layak Anak. Tujuan dari penelitian adalah : (1) Mendeskripsikan kondisi fasilitas kreatif dan rekreatif, (2) Mengetahui persepsi anak tunanetra terhadap fasilitas untuk kegiatan kreatif dan rekreatif tersebut, (3) Memberikan rekomendasi bagi pengembangan fasilitas kreatif dan rekreatif berdasarkan keinginan anak tunanetra. Metode penelitian adalah metode survey. Jumlah sampel yang didapat dalam penelitian ini berjumlah 31 responden. Responden merupakan anak-anak tunanetra Yaketunis (Yayasan kesejahteraan Tunanetra Islam) Yogyakarta yang berumur 18 tahun kebawah. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Klasifikasi digunakan untuk melihat pengelompokan jawaban responden. Tujuh fasilitas kreatif dan rekreatif yang pernah dikunjungi anak-anak tunanetra (Museum Perjuangan, Malioboro, Alun-Alun Utara, Alun-Alun Selatan, Tamansari, Taman Pintar, Gembira Loka), dua diantaranya (Museum Perjuangan dan Tamansari) belum menyediakan fasilitas bagi pengunjung difabel.Persepsi anak-anak tunanetra Yaketunis terkait kenyamanan secara umum sudah cukup baik. Hanya di Malioboro mereka merasa kurang nyaman. Terkait persepsi terhadap keamanan, anak-anak tunanetra merasa kurang aman saat berada di Malioboro, Tamansari, dan Gembira Loka. Rekomendasi anak-anak tunanetra meliputi fungsi trotoar agar dapat digunakan sebagai mestinya, adanya penambahan sarana bsgi tunanetra dan diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap tunanetra.

Yogyakarta city has been awarded as the Child Friendly City on 2012. One of the indicator of the Child Friendly City is availability of creative and recreational facilities that can be accessed by all children. Perceptions of children with disabilities to be important known to support Child Friendly City. The purposes of this research are : (1) To describe conditions of creative and recreational facilities, (2) to know the perceptions of blind children to the creative and recreational facilities, (3) to give recommendations based on desires of blind children toward the existence of creative and recreational facilities. The sample of research is selected by purposive sampling and the number of sample is 31 respondents. The respondents are blind children in Yaketunis Yogyakarta. The analysis is descriptive analysis. Classification is used to observe the grouping of blind children perception. Seven creative and recreational facilities (Museum Perjuangan, Malioboro, Alun-Alun Utara, Alun-Alun Selatan, Tamansari, Taman Pintar, Gembira Loka) that have visited by Yaketunis blind children, two of them don�t provide facilities for visitors with disabilities. The perceptions of blind children toward in general is good enough. Only in Malioboro they feel less comfortable. The recommendations of blind children are the sidewalk can be used as it should, the addition of guiding block, railing, pedestrian bridge, special symbols for visually impaired. Community is also expected more concerned to the visually impaired.

Kata Kunci : Anak Tunanetra, Fasilitas kreatif dan rekreatif, Kota Layak Anak, Persepsi

  1. S1-2016-316577-abstract.pdf  
  2. S1-2016-316577-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-316577-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-316577-title.pdf