Laporkan Masalah

HUBUNGAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI PREMATUR TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH

ISTI NORVIANA, Yuni Kusmiyati SST.,MPH;Nining Wiyati A.PP.,S.Pd.,M.Kes

2015 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK

Pada saat ini di Indonesia menunjukkan bahwa 20-30% anak balita mengalami gangguan perkembangan. Gangguan perkembangan salah satunya dipengaruhi oleh riwayat asfiksia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asfiksia dengan perkembangan anak usia pra sekolah pada bayi prematur. Metode penelitian ini menggunakan kohort retrospektif. Populasi dalam penelitian adalah bayi yang lahir di RSUP DR. Sardjito pada tahun 2011-2013 dengan besar sampel 60 anak. Analisis menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian terdapat hubungan antara asfiksia neonatorum terhadap perkembangan anak usia pra sekolah pada bayi prematur dengan nilai signifikansi yang didapat 0,001 dan nilai RR 2,11. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara asfiksia neonatorum terhadap perkembangan anak usia pra sekolah pada bayi prematur.

Recently, Indonesia shows that 20-30% toddler has experiencing development obstruction. This, one of the cause is affected by asphyxia history. This research is aims to find out the correlation of asphyxia with prematured born toddler development. The restospective cohort methods was used in this research. Population within the research is infant who was born in RSUP DR. Sardjito in the year of 2011-2013 with 60 sample. Logistic analysis was choosen as analysis tools. The result shows that there is correlation between neonatorum asphyxia to premature born toddler with significancy mark obtained was 0,001 and RR is 2,11. It is concluded that there is correlation between neonatorum asphyxia to prematured born toddler

Kata Kunci : Asfiksia Neonatorum, Perkembangan anak, Anak Usia Pra Sekolah

  1. D4-2015-321333-abstract.pdf  
  2. D4-2015-321333-bibliography.pdf  
  3. D4-2015-321333-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2015-321333-title.pdf