Laporkan Masalah

Strategy formulation for municipal owned water supply company (PDAM) Semarang

SUSILO, Wahyu Dewantara, Dr. Gudono, MBA

2002 | Tesis | Magister Manajemen

Seperti kebanyakan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia, PDAM Semarang saat ini menghadapi berbagai kendala dan masalah serius dalam usaha penyediaan air bersih pada masyarakat. Umumnya permasalahan yang dihadapi berupa ineffisiensi, kinerja yang buruk dan produktifitas yang rendah. Situasi ini mengindikasikan pentingnya dan perlunya PDAM Semarang untuk memformulasikan kembali strategi mereka dalam usaha mengantisipasi dan menghadapi masalah maupun perubahan yang terjadi. Penyelidikan terhadap lingkungan luar perusahaan mengindikasikan beberapa aspek yang harus dihadapi oleh perusahaan seperti masalah ketersediaan dan penurunan kualitas sumber air bersih, kerentanan terhadap faktor inflasi, meningkatnya tekanan dari para stakeholder, ketidakjelasan dan ketidakpastian dampak dari kebijakan desentralisasi daerah dan otonomi daerah. Beberapa aspek dari industri air bersih seperti peraturan dan perangkatnya masih perlu di tingkatkan. Dari sisi analisis internal dengan menggunakan pendekatan fungsional dapat diketahui bahwa perusahaan masih mengalami berbagai masalah-masalah internal seperti kinerja keuangan yang buruk, ineffisiensi operasional dan kurangnya keahlian dan profesionalisme dari sumber daya manusia. Berdasarkan pendekatan yang di kembangkan oleh J.D. Hunger, E.J. Flynn, dan T.L. Wheelen, strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja PDAM Semarang adalah strategi penciutan (retrenchment). Di dalamnya termasuk usaha-usaha untuk meningkatkan pendapatan, memangkas biaya, revisi strategi, strategi kerja sama dan usaha-usaha lainnya yang dapat meningkatkan effisensi dan efektivitas dari PDAM Semarang. Termasuk di dalamnya adalah peningkatan terhadap otonomi perusahaan, peningkatan tingkat keahlian dan profesionalisme dari para karyawan, menegosiasikan peningkatan tarif dan menciptakan organisasi yang berorientasi pasar

Like most of Municipal Water Supply Company (PDAM) in Indonesia, PDAM Semarang as the operational entity used by the Municpal Government of Kodya Semarang for water supply services currently faces some serious problems. The common problem can be defined as inefficiency or poor performance and low productivity. These problems indicated the need to reformulate the company strategies in order to address the problems and anticipate the future challenges and changes. Reviewing the company’s mission and vision and goals should be conducted. The environmental scanning indicated several aspect that need to be address by company, such as the availability and decreasing quality of water resources, inflation vulnerability, increasing pressures form stakeholder, unclear impact of decentralization, and company autonomy issue. Many aspects regarding the Water Supply Industry such as regulation also still need to be improved. From internal standpoint, the evaluation of company’s performance based on functional analysis it was known that the company plagued with internal problem such as poor financial performance, operational inefficiency, and lack of employee’s skill and professionalism. Based on an approach developed by J.D. Hunger, E.J. Flynn, and T.L. Wheelen the appropriate strategy to improve the PDAM Semarang performance is retrenchment strategies. These include boosting the revenues, cutting cost, strategic revision, Cooperative strategies and other efforts that can improve the efficiency and effectiveness of PDAM Semarang including increasing company autonomy, increasing employee’s skill and professionalism, negotiate tariff, and creating market oriented organization

Kata Kunci : Strategi Perusahaan, Formulasi PDAM Semarang, Strutegy Formulation, und PDAM Semarang.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.