Laporkan Masalah

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SUAMI-ISTRI KELUARGA PETANI DALAM MENENTUKAN JUMLAH KELUARGA IDEAL PADA MASYARAKAT PATRILINEAL BALI

ADIKARYA NUGRAHA, Elsi Dwi H., S.Kp., M.S., D.S; Dr. Ibrahim Rahmat, S.Kp.,S.Pd.,M.Kes

2016 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang : Bali merupakan propinsi dengan system kekerabatan patrilineal dan terkenal dengan citra keajegan budayanya, salah satunya tata nama orang Bali. Program pemerintah yakni program KB dengan slogan dua anak cukup akan berbenturan dengan tata nama orang Bali yakni empat anak. Laju pertumbuhan penduduk di Bali yang meningkat memunculkan asumsi ajeg Bali mengalahkan popularitas KB. Pengambilan keputusan suami-istri keluarga petani menjadi menarik untuk dicermati. Tujuan Penelitian: mengetahui pola pengambilan keputusan suami-istri keluarga petani dalam menentukan jumlah keluarga ideal. Metode : Jenis penelitian ini adalah kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan mengadakan wawancara mendalam semi-terstruktur dengan partisipan penelitian. Partisipan pada penelitian ini adalah suami-istri keluarga petani yang hanya memiliki dua anak perempuan dan yang memiliki anak empat. Hasil : Pola pengambilan keputusan untuk menentukan jumlah keluarga ideal dipengaruhi oleh budaya pentingnya anak laki-laki untuk meneruskan keturunan dan adat Bali, pertimbangan kelayakan hidup dan keinginanan melestarikan budaya Bali. Proses pengambilan keputusan suami-istri keluarga petani selalu melalui proses perundingan antara suami dan istri untuk menentukan jumlah keluarga ideal. Keluarga petani yang hanya memiliki anak perempuan akan terlebih dahulu ingin menghasilkan anak laki-laki, baru setelah itu melakukan upacara nyentana yakni, pernikahan adat dengan meminang anak laki-laki untuk tinggal di keluarga perempuan. Kesimpulan : Pola pengambilan keputusan suami-istri keluarga petani dalam menentukan jumlah keluarga ideal pengaruhi oleh pentingnya anak laki-laki untuk meneruskan keturunan dan adat Bali, pertimbangan kelayakan hidup dan keinginanan melestarikan budaya Bali.

Background: Bali is a province with a patrilineal kinship system and is famous for its cultural image of constancy, one of the nomenclature of the Balinese. Government programs that the family planning program with the slogan of the two children are enough to collide with the nomenclature of the Balinese that four children. Population growth rate increased in Bali Bali led to the assumption of a steady beat the popularity KB. Decision making conjugal family farmers be interesting to observe. Objective: to know the pattern of decision making conjugal family farmers in determining the ideal family size. Methods: The study is qualitative, data collection is done by conducting in-depth semi-structured interviews with study participants. Participants in this study were husband and wife family farmers who only has two daughters and has four children. Results: The pattern of decision-making to determine the ideal number of families affected by the cultural significance of a boy to continue the descent and indigenous Bali, consideration keinginanan viability and preserve the culture of Bali. The decision making process husband and wife family farmers always through a process of negotiation between the husband and wife to determine the ideal family size. Family farmers who only have daughters will first want to produce a boy, only then did the nyentana ceremony, wedding customs to woo boys to live in a family of women. Conclusions: The pattern of decision-making conjugal family farmers in determining the ideal family size is influenced by the importance of boys to continue the descent and indigenous Bali, consideration keinginanan viability and preserve the culture of Bali.

Kata Kunci : Pengambilan keputusan suami-istri keluarga petani, jumlah keluarga ideal, masyarakat patrilineal Bali

  1. S1-2016-311616-abstract.pdf  
  2. S1-2016-311616-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-311616-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-311616-title.pdf