HUBUNGAN ANTARA STRES PSIKIS DENGAN KEPARAHAN RECURRENT APHTHOUS STOMATITIS (RAS) (Kajian pada Pasien RSGM Prof. Soedomo)

RIRIN FERINA NUGRAHE, Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc (UMelb)., MDSc (UGM).; drg. Sri Budiarti, M.S.

2016 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN GIGI

Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) adalah penyakit mulut yang paling sering dijumpai di masyarakat dengan prevalensi rata-rata mencapai 20%-25%. Sampai saat ini etiologi RAS masih belum diketahui dengan pasti. Recurrent Aphthous Stomatitis dipengaruhi oleh banyak faktor predisposisi salah satu diantaranya adalah stres. Beberapa literatur menyebutkan bahwa tingginya angka prevalensi RAS kemungkinan karena kejadian stres di masyarakat yang semakin tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres psikis dengan keparahan RAS pada pasien di RSGM Prof. Soedomo FKG UGM. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yang dilakukan secara survei. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan metode pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Pengambilan data variabel stres psikis diukur dengan kuesioner PSS (Perceived Stress Scale) dan variabel keparahan RAS dengan kuesioner USS (Ulcer Severity Score). Untuk mengetahui hubungan kedua variabel dilakukan analisa statistik dengan uji Korelasi Pearson. Stres psikis dan RAS sebagian besar dialami oleh subyek perempuan (66,7%). Mayoritas subyek mengalami RAS pada umur dekade kedua dalam kehidupannya (93,3%). Hasil skor PSS berkisar antara 12 sampai 30 dengan rerata 19,74. Hasil uji Korelasi Pearson menunjukkan nilai kekuatan korelasinya sangat lemah dengan r=0,206 dan nilai signifikansi p=0,274 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara stres psikis dengan keparahan RAS.

Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) is oral disease which is mostly found with average percentage of occurrence until 20%-25%. Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) etiology has not been known exactly. Recurrent Aphthous Stomatitis is influenced by many predisposition factors such as stress. Some literatures state that the prevalence of RAS in community was high since the occurrence of stress was also high. The aim of this research was to identify the correlation between psychological stress and RAS severity in patients of RSGM Prof. Soedomo FKG UGM. This research is an observasional analytic study. Cross-sectional method was the design used for this research. Consecutive sampling was the sampling method used. Number of sample for this research were 30 samples. Data were taken by filling PSS (Preceived Stress Scale) and USS (Ulcus Severity Score) questionnaires. To determine the relationship between psychological stress and RAS severity the data was analyzed using Pearson correlation test. Psychological stress and RAS affected 66,7% of female subjects. Majority of RAS (93,3%) occurred in subjects of second decade of life. Perceived Stress Scale score was 12 until 30 with average 19,74. Pearson correlation test showed that correlation was very weak with r=0,206 and the significant value of p=0,274 (p>0,05). The conclusion of this research is no relationship between psychological stress and the severity of RAS.

Kata Kunci : PSS, Recurrent Aphthous Stomatitis, stres psikis, USS