Laporkan Masalah

Karakteristik Bauksit dan Penentuan Kandungan Mineralogi dengan Metode Semi-Kuantitatif di Kawasan Tambang Tayan, Kalimantan Barat

DIETA WULANSARI, Dr. Lucas Donny Setijadji, S.T., M.Sc. ; Dr. Ir. I Wayan Warmada

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Kalimantan Barat memiliki sumber daya bauksit yang cukup besar. Salah satu lokasi tambang bauksit di Kalimantan Barat yang memiliki cadangan besar yaitu di daerah Tayan. Bauksit merupakan mineral bijih utama untuk memproduksi logam aluminium. Karakteristik bauksit akan memiliki pengaruh yang besar pada kondisi operasional proses Bayer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bauksit yang meliputi karakteristik mineralogi, tekstur serta geokimia, mengetahui kandungan mineral penyusun bauksit dengan metode semi-kuantitatif dan untuk mengetahui pengaruh karakteristik bauksit terhadap proses Bayer. Proses Bayer merupakan proses pengolahan bauksit menjadi alumina dengan menggunakan larutan NaOH pada temperatur tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa analisis XRD, XRF dan pengamatan petrografi. Sampel yang digunakan merupakan bauksit yang terbentuk dari dua batuan induk yang berbeda yaitu gabro dan granodiorit. Karakteristik bauksit yang berasal dari batuan induk gabro akan memiliki tekstur konkresi dengan mineral dominan berupa aluminium hidroksida dan besi oksida. Unsur geokimia yang dominan berupa Al2O3 dan FeO. Berdasarkan metode semi-kuantitatif, didapatkan persentase mineralogi berupa buhmit, goetit, dan haloisit yang dominan. Pada bauksit yang terbentuk dari batuan induk granodiorit akan memiliki tekstur konkresi dengan mineral dominan berupa besi oksida dan kuarsa. Unsur geokimia yang dominan berupa Al2O3 dan SiO2. Berdasarkan metode semi-kuantitatif, didapatkan persentase mineralogi berupa gibsit, diaspor, hematit, dan haloisit. Berdasarkan karakterstik bauksit tersebut dapat diperkirakan pengaruhnya terhadap proses Bayer. Bauksit yang berasal dari batuan induk gabro akan membutuhkan temperatur pemasakan yang lebih tinggi dibandingkan bauksit yang berasal dari batuan induk granodiorit, Penggunaan larutan NaOH pada bauksit yang berasal dari batuan induk gabro akan lebih efisien dibandingkan bauksit yang berasal dari batuan induk granodiorit, sehingga pada batuan induk gabro larutan sodium aluminat yang dihasilkan akan mengandung kadar Al2O3 yang tinggi dibandingkan bauksit yang berasal dari batuan induk granodiorit.

West Kalimantan have a quite big potential of bauxite. One of the bauxite mines in West Kalimantan which has large reserves, namely in the area Tayan. Bauxite is the main mineral ore to produce aluminum metal. Bauxite characteristics will have a great influence on the operational conditions of the Bayer process. The purpose of this research is to determine the characteristics of bauxite which includes the characteristics of mineralogy, texture and geochemistry, knowing the constituent mineral content bauxite with semi-quantitative method and to determine the influence of the characteristics of bauxite for the Bayer process. Bayer process is a process of processing bauxite into alumina using NaOH solution at high temperature. The method used in the research is the analysis of XRD, XRF and petrographic observations. The sample used is bauxite, which is formed of two distinct bedrock is gabbro and granodiorite. Bauxite characteristics derived from gabbro will have the texture of concretion with dominant mineral form of iron oxide and aluminum hydroxide. Geochemical dominant element in the form of Al2O3 and FeO. Based on semi-quantitative method, the percentage obtained in the form boehmite mineralogy, goethite, and halloysite are dominant. On the bauxite formed from granodiorite will have the texture of concretion with dominant mineral form of iron oxide and quartz. Geochemical dominant element in the form of Al2O3 and SiO2. Based on semi-quantitative method, the percentage obtained in the form gibbsite mineralogy, diaspore, hematite, and halloysite are dominant. Based on the characteristics of the bauxite is unpredictable effects on the Bayer process. Bauxite derived from gabbro would require temperatures of cooking that is higher than bauxite derived from granodiorite, use of NaOH solution in bauxite derived from gabbro would be more efficient than bauxite derived from granodiorite, so that bauxite derived from gabbro sodium aluminate solution produced will contain higher levels than bauxite Al2O3 derived from granodiorite..

Kata Kunci : Tayan, bauksit, batuan induk, proses Bayer/Tayan, bauxite, bedrock, Bayer process