SISTEM PENILAIAN FRAMINGHAM MODEL UNTUK MENENTUKAN KEJADIAN KARDIOVASKULAR MAYOR PADA PASIEN ANGINA PEKTORIS STABIL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTASISTEM PENILAIAN FRAMINGHAM MODEL UNTUK MENENTUKAN KEJADIAN KARDIOVASKULAR MAYOR PADA PASIEN ANGINA PEKTORIS STABIL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
FLORENTINA PRISCILIA, Dr. dr. Budi Yuli Setianto, SP.PD, SP.JP(K) dan dr. Dyah Samti Mayasari,Ph.D
2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTERLATAR BELAKANG: Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah utama, yakni permasalahan penyakit menular dan tidak menular. Salah satu penyakit tidak menular yang memegang peranan penting dalam angka kematian masyarakat adalah penyakit kardiovaskular yang prevalensinya mulai meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Progresivitas dari angina pektoris menjadi salah satu manifestasi penting yang harus diperhatikan. Melalui sistem penilaian prognosis pada pasien angina pektoris stabil diharapkan tingkat morbiditas dan mortalitas pasien yang tinggi dapat ditekan. Sistem penilaian berupa Framingham Model dipilih untuk dilakukan observasi lebih lanjut pada penelitian ini. Sistem penilaian Framingham sendiri sudah banyak diaplikasikan bahkan direkalibrasi di berbagai negara, sehingga diharapkan sistem penilaian Framingham juga dapat diaplikasikan terhadap penderita angina pektoris stabil di Indonesia. Oleh karena itu, kedepannya pasien dapat diprediksi keadaannya dalam upaya pencegahan terjadinya kejadian kardiovaskular mayor. TUJUAN: Penilaian bertujuan untuk mencari nilai risiko relatif kejadian kardiovaskular mayor pada pasien angina pektoris stabil yang memiliki skor sistem penilaian Framingham Model yang diklasifikasikan risiko tinggi dan sedang dibandingkan dengan risiko rendah. METODE: Penelitian merupakan penelitian observasional yang menggunakan metode kohort retrospektif dengan mengobservasi skor Framingham dari pasien angina pektoris stabil lima tahun lalu yaitu pada tahun 2009-2010. Kemudian dilakukan penilaian kejadian kardiovaskular mayor (MACE) pada tahun 2014-2015. HASIL: Pasien yang memiliki nilai Framingham Kolesterol terklasifikasi risiko sedang menunjukkan nilai risiko relatif yaitu 0.647, sedangkan pasien terklasifikasi risiko tinggi menunjukkan nilai risiko relatif yaitu 0.781. Pasien yang memiliki nilai Framingham LDL-C terklasifikasi risiko sedang menunjukkan nilai risiko relatif yaitu 0.483, sedangkan pasien terklasifikasi risiko tinggi menunjukkan nilai risiko relatif yaitu 0.595. KESIMPULAN: Tidak didapatkan hasil penilaian risiko yang signifikan secara statistik antara sistem penilaian Framingham dengan prediksi kejadian kardiovaskular mayor.
BACKGROUND: Nowadays, health development in Indonesia has two major problems of communicable and non communicable diseases. One of the most important non communicable disease which also has high mortality rate is cardiovascular disease. Over time, cardiovascular disease is increasing. Progression of angina pectoris becomes the important manifestations that must be considered. Prognosis assessment is used for expecting the mortality and morbidity of stable angina pectoris patient so that high rates of mortality and morbidity can be prevented. Framingham score is chosen for a further observation in this study. Framingham itself has been widely applied in various countries even some of them recalibrated the score so it is appropriate for their own characters' of population. In this observation, we expect that this score can also be applied to Indonesian patient. AIMS: To determine the incidence risk of major adverse cardiovascular events from the high and moderate score compare with the low score of Framingham System in RSUP Dr Sardjito's stable angina patients within 5 years. METHODS: An observational study using cohort retrospective method that observe Framingham scores' of stable angina pectoris patients in 2009-2010. Followed by assessing major adverse cardiovascular event in 2014-2015. RESULTS: Patients whose Framingham Cholesterol Score is classified as the moderate risk have relative risk at 0.647, otherwise the high risk have relative risk at 0.781. Patients whose Framingham LDL-C Score is classified as the moderate risk have relative risk at 0.483, otherwise the high risk have relative risk at 0.595. CONCLUSIONS: There is no statistical significant result between Framingham Score with the incident of Major Adverse Cardiovascular Event.
Kata Kunci : Coronary Heart Disease, Stable Angina Pectoris, Framingham Score System, Relative Risk.