DISTRIBUSI FREKUENSI PENCABUTAN GIGI NEKROSIS PULPA GIGI MOLAR SATU PERMANEN DI KLINIK BEDAH MULUT RSGM PROF. SOEDOMO TAHUN 2012-2014

DAHLIA ASTRI ARIYANI, drg. E. Riyati Titi Astuti., M.Kes., Sp. BM;drg. Bambang Dwirahardjo., Sp. BM

2016 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN GIGI

INTISARI Nekrosis pulpa adalah suatu perubahan morfologis yang menunjukkan kematian sel pada jaringan pulpa. Nekrosis pulpa merupakan penyebab tertinggi dilakukannya pencabutan gigi. Tingginya persentase pencabutan gigi nekrosis pulpa disebabkan rendahnya kesadaran perawatan kesehatan gigi. Tujuan penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi pencabutan gigi nekrosis pulpa molar satu permanen di Klinik Bedah Mulut RSGM Prof. Soedomo Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada periode tahun 2012-2014. Jenis penelitian deskriptif retrospektif menggunakan data sekunder dari rekam medis. Penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi dan persentase yang dikelompokkan menurut kelompok jenis gigi, jenis kelamin dan usia. Hasil penelitian menunjukkan jumlah pasien pencabutan gigi nekrosis pulpa molar satu permanen periode tahun 2012-2014 adalah 1131 pasien dan meningkat setiap tahunnya. Jumlah kunjungan pasien terbanyak pada tahun 2014 yaitu 433 pasien (38,44 %). Distribusi frekuensi pencabutan gigi nekrosis molar satu permanen berdasarkan jenis gigi yaitu, gigi 36 sebanyak 438 gigi (37,2%), gigi 46 sebanyak 433 gigi (36,8%), gigi 26 sebanyak 157 gigi (13,3%) dan gigi 16 sebanyak 150 gigi (12,7%). Berdasarkan jenis kelamin, perempuan 609 pasien (53,8%) dan laki-laki 522 pasien (46,2%). Kelompok tertinggi usia 18-35 tahun, 896 pasien (72,9%), usia 36-55 tahun yaitu 201 pasien (17,8%) dan usia 56-72 tahun, 34 pasien (3%). Kesimpulan penelitian ini adalah pencabutan gigi nekrosis pulpa pada gigi molar satu permanen tertinggi terjadi pada rahang bawah, jenis kelamin perempuan dan kelompok usia 18-35 tahun.

ABSTRACT Pulp necrosis is a morphological changes that showed the death of cells in the pulp tissue. Pulp necrosis were the most frequent diagnosis that cause tooth extraction. High percentage of pulp necrosis of tooth extraction due to low awareness of dental health care. The aim of this study was to determine the frequency distribution of tooth extraction pulp necrosis of first molar permanent in Oral Surgery Clinic RSGM Prof. Soedomo Faculty of Dentistry, University of Gadjah Mada period of 2012-2014. Type of this research was descriptive retrospective using data of the medical records. The data presented using frequency distribution tables and percentages are grouped according to the type of element teeth, gender and age. The results of this study showed that 1131 patient extraction pulp necrosis of first molar tooth permanent period 2012-2014 and increasing every year. The highest number patients extraction of first molar tooth pulp necrosis permanent in 2014 that 433 patients (38,44 %). The frequency distribution of extraction pulp necrosis of first molar tooth permanent by element of teeth, element of tooth 36 is 438 teeth (37.2%), element of tooth 46 is 433 teeth (36.8%), element of tooth 26 is 157 teeth (13.3%) and element of tooth 16 is 150 teeth (12.7%). Among the respondents, 609 (53,8%) were female and 522 (46,2%) were male. The study showed the majority of the respondents, 896 (72,9%) were in the age group of 18-35 years, 201 (17,8%) were in the age group of 36-55 years and 34 (3%) are 56-72 years. This study conclude that the highest extraction of teeth pulp necrosis at first molars permanent mandibular, in female and age group of 18-35 years.

Kata Kunci : Nekrosis pulpa, Pencabutan, Distribusi Frekuensi