TERAPI PEMAAFAN UNTUK MENINGKATKAN KEBERMAKNAAN HIDUP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
IYULEN PEBRY ZUANNY, Prof. Drs. Subandi, M. A. Ph. D
2016 | Tesis | S2 Psikologi ProfesiWarga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengalami berbagai kondisi dan perubahan dalam menjalani kehidupannya. Selain mengalami beban secara fisik karena terhambat dalam melakukan aktivitas, banyak WBP yang mengalami beban secara psikologis. Rasa bersalah, malu, kemarahan, penyesalan, putus asa dan pandangan negatif terhadap dirinya membuat WBP mengalami kecemasan, depresi dan bahkan mencoba melakukan bunuh diri karena merasa kehidupannya tidak bermakna (meaningless). Terapi pemaafan dapat memberikan pemahaman dan keterampilan koping yang adaptif pada WBP untuk berdamai terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi yang menekan serta mereduksi berbagai emosi negatif sehingga kebermaknaan hidup meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang menggunakan desain one group pretest-posttest yang melibatkan 7 orang WBP perempuan, berusia 23-45 tahun dengan kasus penipuan atau penggelapan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi pemaafan dalam meningkatkan kebermaknaan hidup WBP di Lapas. Analisis data menggunakan ANOVA repeated measure dan dilengkapi dengan analisis deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa terapi pemaafan memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kebermaknaan hidup WBP perempuan setelah terapi.
Inmates experiences various condition and change in facing her life. Beside experiencing burden physically because of obstacle to maintain prior activity, many inmates has experienced psychological burden. Feeling guilty, shame, hostility, regret, despair, and having negative view about theirselves lead inmates experiencing anxiety, depression, and even suicidal act as a consequence of feeling about their lives as meaningless. Forgiveness therapy offer understanding and adaptive coping skill so inmates is able to reconcile with herself, other person and stressful situation, also reduce various negative emotions in such a way that meaning of life increases. The study is quasi experiment research will use one group with double pre-test and post-test engaging 7 women inmates, in their 23-45 years old with embezzlement and fraud case. This study aimed to see whether forgiveness therapy could improve the meaning of life of woman inmates in prisons.Data analyzed using repeated measure ANOVA and supported by descriptive analysis. The result showed that forgiveness therapy was significant in increase woman inmates meaning of life after therapy.
Kata Kunci : Terapi Pemaafan, Kebermaknaan Hidup, Warga Binaan Pemasyarakatan/Forgiveness Therapy, Meaning of Life, Inmates