PEMETAAN ZONA TINGKAT BAHAYA BENCANA GEMPABUMI DAERAH KOTAAGUNG DAN SEKITARNYA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DINAMIS TAPAK LOKAL
RADITYA NARENDRATAMA, Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto. M.Si. dan Dr.rer. nat. Ade Anggraini, M.Sc.
2015 | Skripsi | S1 GEOFISIKAIndonesia, Negara dengan potensi bencana gempabumi karena berada pada pertemuan lempeng tektonik Eurasian dan Indo-Australia. Salah satu kota yang rawan bencana gempabumi adalah Kotaagung, Provinsi Lampung. Menurut penelitian kegempaan yang pernah dilakukan, kondisi geologi lokal mempengaruhi getaran yang merambat dari sumber gempa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dinamika tanah dalam memetakan daerah bahaya gempabumi di daerah Kotaagung dan sekitarnya. Data penelitian yang digunakan adalah pengukuran mikrotremor dan informasi seismisitas. Metode Nakamura (1989) atau metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) membandingkan komponen horizontal dan komponen vertikal dalam mengetahui karakteristik dinamika tanah yang dipengaruhi oleh kondisi geologi dibawah permukaan. Metode Nakamura digunakan dalam menentukan nilai karakteristik dinamika tanah yaitu frekuensi dominan f0 0,36-10,88 Hz dan faktor amplifikasi A0 0,73-4,14. Selanjutnya, nilai tersebut sebagai masukan dalam mengetahui nilai karakteristk tanah lainnya seperti periode dominan T0 0,07 -3,23, Faktor kualitas 0,16-3,94, indeks kerentanan seismik Kg 0,22 - 43,95, ketebalan lapisan sedimen h 2,39-366,57 meter, percepatan gerakan tanah di permukaan 24,98-92,91 gal, dan ground shear strain 0,003-2,19 mgal detik. Nilai h dan PGA dapat diketahui dengan data seismisitas seperti informasi gempa dan kecepatan gelombang S pada kedalaman 30 meter. Zona bahaya gempabumi dibagi menjadi tiga kategori yaitu zona bahaya tingkat rendah, menengah, dan tinggi. Zona tingkat rendah berada di daerah Pulau, Jambu, dan Utara Kotaagung. Zona tingkat bahaya sedang berada di daerah Pajajaran, Pusat Koataaagung, dan Selatan Kototaagung. Tingkat bahaya tinggi berada di daerah Belu, Teratas, dan Timur Kotaagung.
Indonesia, a country with earthquakes risks because it is located at the confluence of tectonic plates between Eurasian Plate and Indo-Australia Plate. One of the city that is prone to earthquakes is Kotaagung, Lampung Province. According to seismicity research which has been conducted, local geological conditions affect the vibrations propagating from earthquake source. The objective of this research is to determine the dynamic characteristics of the ground in mapping earthquake hazard areas in Kotaagung and its vicinity. Research data from microtremor measurement and seismicity information. Nakamura methods (1989) or HVSR method (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) compares the horizontal and vertical components to determine the characteristics of the soil dynamics which is influenced by subsurface geological conditions. Nakamura method is to determine the value of the dynamic characteristics of the soil, Which are the natural frequency f0 0.36-10.88 Hz and amplification factor A0 0.73 -4.14. Both value is used as inputs to determine the value of other soil characteristics such as dominant period T0 0.07 - 3.23, quality factor 0.16-3.94, seismic vulnerability index Kg 0.22 -43.95, the thickness of sediment layer h 2.39 - 366.57 m, the peak ground acceleration on surface 24.98-192.91 gal, and ground shear strain 0.003 -2.19 mgal second. The value of h and PGA can be determined by the seismicity data such as earthquake information and the S wave velocity at 30 meters depth. Earthquake hazard zone is divided into three categories: low, medium, and high risk rate. Low zone risk is located in Pulau, Jambu and North Kotaagung. Medium risk zone is located in Pajajaran, and Center-South Kotaagung. The hirgh risk zone is located in Belu, Teratas, and East Kotaagung.
Kata Kunci : Mikrotremor, Kotaagung, HVSR, Seismisitas / Microtremor, Kotaagung, HVSR, Seismicity