INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK PADA GUNUNG MUDJIL KULON PROGO

ALFANIA RIZKY CELIA, Dr. Wahyudi, M.S.

2016 | Skripsi | S1 GEOFISIKA

Gunung Mudjil secara administratif berada di kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses pembentukan Gunung Mudjil menimbulkan beberapa hipotesis, antara lain sebagai hasil longsoran dari Formasi Andesit Tua atau sebagai hasil dari intrusi. Hal ini mendorong dilakukannya survei geofisika dengan menggunakan metode magnetik. Pengambilan data dilaksanakan selama 6 hari pada tanggal 29 Juli sampai dengan 3 Agustus 2015. Pengambilan data dilakukan dengan luas area penelitian 2x2 km2 dengan spasi antar titik 100 m. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Proton Precession Magnetometer Geotron model G-5 dan Proton Precession Magnetometer Geometric model G-856. Pengolahan data dimulai dengan koreksi medan magnet utama bumi dan koreksi variasi harian yang menghasilkan anomali medan magnet total. Selanjutnya dilakukan kontinuasi ke atas pada ketinggian 200 meter. Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan memodelkan benda anomali. Hasil pemodelan menunjukkan nilai suseptibilitas batuan dasar 0,025 SI, suseptibilitas Formasi Nanggulan 0,007 SI dan suseptibilitas Formasi Andesit Tua 0,017 SI. Hasil interpretasi kuantitatif menunjukkan kecenderungan bahwa gunung Mudjil terbentuk akibat proses longsoran dari formasi Andesit Tua di sebelah barat Gunung Mudjil.

Gunung Mudjil is located in the east of Kulon Progo highlands, and is administratively belong to Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta district. There were some hypothesis about how Gunung Mudjil was formed, either due to Old Andesite Formation landslide or intrusion of Old Andesite Formation. Therefore to answer those hypothesis, magnetic method was used in this study. The field campaign were conducted in six days, from July 29th until August 3rd 2015, covering 2x2 km2 area, with 100 m spacing for each point. Proton Precession Magnetometer Geotron G-5 and Proton Precession Magnetometer Geometric G-856 were used. Firstly, global magnetic Earth correction and daily variance correction were used to get magnetic field anomalies. And then, 200 m upward continuation was performed. Quantitative interpretation was done by magnetic anomaly modelling. The models show that the susceptibility of basement is 0.025 SI, the susceptibility of Nanggulan Formation is 0.007 SI and the Old Andesite Formation susceptibility is 0.017 SI. Gunung Mudjil could be formed by landslide process of the Old Andesite Formation to the west of Gunung Mudjil.

Kata Kunci : Gunung Mudjil, metode magnetik, suseptibilitas, Formasi Andesit Tua keywords: Gunung Mudjil, magnetic method, susceptibility, Old Andesite Formation