PENENTUAN DAUR FINANSIAL TEGAKAN JATI PLUS PERHUTANI DI KPH BANYUWANGI SELATAN PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TIMUR
PUTRI WIDIYAHAYU, Slamet Riyanto, S.Hut., M.Si.
2016 | Skripsi | S1 KEHUTANANDaur pengusahaan hutan Jati Plus Perhutani (JPP) yang ditetapkan Perhutani adalah 20 tahun. Penetapan daur tersebut tidak memiliki dasar pertimbangan yang pasti. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengkaji dasar penentuan daur dari beberapa aspek, salah satunya aspek finansial. Berdasarkan aspek finansial, daur ditetapkan ketika umur tegakan JPP menghasilkan keuntungan yang paling tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui panjang daur tegakan JPP yang menghasilkan keuntungan finansial maksimal. Keuntungan yang digunakan adalah keuntungan yang sudah memperhitungkan nilai waktu uang yang dinyatakan dengan nilai harapan lahan atau Land Expectation Value (LEV). Penelitian dilakukan pada tegakan JPP asal KBK yang memiliki bonita IV. Penetapan panjang daur pada penelitian ini menggunakan pendekatan fungsi produksi. Panjang daur tegakan JPP yang menghasilkan keuntungan finansial maksimal berada pada tahap produksi II yaitu pada umur dimana CAI = MAI sampai dengan CAI = 0. Pada rentang umur pada tahap produksi II tersebut dihitung LEV yang paling tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tahap produksi II dicapai pada saat umur tegakan JPP antara 13 sampai dengan 17 tahun, (2) nilai harapan lahan tertinggi pada tingkat suka bunga 5,5 % dicapai pada umur tegakan JPP 16 tahun yaitu sebesar Rp.260.971.794/ha/daur. Dengan demikian dapat ditetapkan secara finansial daur tegakan JPP yang optimal adalah 16 tahun.
Perhutani determined the length of rotation of Jati Plus Perhutani (JPP) is 20 years. There is not a certain consideration to determine this rotation. Therefore, it is needed a research to assess rotation determination based on several aspects, one of the aspects is financial. Based on financial aspect, rotation is determined when the age of JPP stand achieves the highest profit. This research aimed to estimate JPP stand length rotation which achieved financially maximum profit. The profit was stated in term of Land Expectation Value (LEV). This research was conducted in JPP stand derived from Clonal Seed Orchard (CSO) which had site index class IV. Determination of rotation in this research used production function approach. The length rotation of JPP stand which achieved financially optimum profit was on production stage II, when CAI = MAI until CAI = 0. At this interval, LEV was calculated and the highest one was determined as optimum rotation. The results of research showed that (1) production stage II is reached at age of JPP stand between 13 to 17 years, (2) the highest Land Expectation Value at interest rate 5,5 % is reached at 16 years that is Rp.260.971.794/ha/rotation. Therefore, financially optimum rotation of JPP stand can be determined in 16 years.
Kata Kunci : jati plus perhutani, model pertumbuhan dan hasil, daur finansial, nilai harapan lahan