Laporkan Masalah

GENTLEMAN COMMUNITY RETAIL SHOPPING CENTER PENDEKATAN ARSITEKTUR MASKULIN DALAM BANGUNAN

SATWIKA NARAHUTAMA, Ir. Jatmika Adi Suryabrata, M.Sc., Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Wajah kota Yogyakarta yang tampak seiring berkembangnya fasilitas komersial yang mewadahi kegiatan perdagangan kini telah mendapat sentuhan gaya hidup urban karena tidak hanya mengembangkan kegiatan komersial pada tingkatan pasar tradisional saja, tetapi sudah dalam fase mulai memasuki lingkup berdirinya mal - mal dan pusat-pusat perbelaanjaan. Paradigma mal besar dan tertutup konvensional telah membutakan masyarakat bahwa mal baru yang akan dibangun akan berakhir sama saja dengan mal sebelumnya yang hanya memenuhi kebutuhan berbelanja tanpa memperhitungkan kebutuhan kenyamanan pengunjung sebagai media menikmati mal, Ternyata, masayarakat menilai bahwa pusat perbelanjaan yang ada sekarang kurang variatif dan tidak cukup nyaman sehingga menimbulkan kebosanan dan juga tidak ada tempat perbelanjaan yang dapat menunjukan sesuai karakter dari para konsumen. Oleh kerena itu Gentleman Community Retail Shopping Centre hadir yang mengharapkan dapat menjadi variasi pusat perbelanjaan yang memiliki karakter sendiri dan berbeda. Dengan mengusung retail shop, Gentleman Community Retail Shopping Centre mengakomodir para pria yang ingin berbelanja kebutuhan sekunder, memanjakan diri dan hanya ingin berkumpul bersama teman dan komunitas dapat di akomodir di dalam bangunan ini. Retail di dalam bangunan ini akan di isi oleh para pelaku industri kreatif di Yogyakarta.

Yogyakarta city faces that looked as the development of commercial facilities that facilitate the activities of trade has now got a touch of urban lifestyle because not only develop commercial activities at the level of the traditional markets, but already in the phase begun to enter the scope of the founding of the malls and shopping centers. Paradigma big mall and closed conventionally has blinded the public that the new mall to be built will end up the same as the previous mall that only meet the shopping needs without taking into account the needs of the media enjoy the comfort of visitors as malls, Apparently, the community considered that the existing shopping center is less varied and not comfortable enough to cause boredom and no shopping mall can show the appropriate character of the consumer. By because it Gentleman Community Retail Shopping Centre present that expects to be a variation of the shopping center has its own character and different. By carrying out retail shop, Gentleman Community Retail Shopping Centre to accommodate the men who want to shop secondary needs, indulge and just want to get together with friends and the community can be accommodated in this building. Retail in the building will be filled by the creative industries in Yogyakarta.

Kata Kunci : Pusat Perbelanjaan, Retail Shop, Karakter Maskulin, Komunitas