Strategi Komunikasi Kampanye Sosial Berbentuk Video Berseri di YouTube Pada Pemilu Presiden Indonesia 2014
ANDREAS KENNARDI J, Muhamad Sulhan, Dr. S.I.P.,M.S.i
2016 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASIPemilu presiden dan wakil presiden pada bulan Juli 2014 telah berlangsung dimana terdapat dua kubu, yaitu Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa sebagai calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2014. Hasil pemilu menunjukkan Prabowo-Hatta (46,85%-62.576.444) kalah bersaing dengan Jokowi-JK (53,15%-70.997.833), dengan total selisih 8.421.389 suara dari total suara sah berjumlah 133.574.277. Namun dalam perkembangannya, banyak terdapat pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan isu dan fitnah terkait kedua kubu selama masa pemilu. Hal ini menimbulkan kerisauan karena informasi yang beredar sudah menyinggung hal yang berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Melihat situasi ini, Cameo Production selaku jasa penyedia konten di YouTube tertarik untuk melakukan strategi komunikasi kampanye sosial dengan mengeluarkan konten untuk melawan isu negatif dalam bentuk kampanye hitam dan mengedukasi khalayak untuk lebih kritis dan cerdas dalam menanggapi informasi politik. Cameo Production kemudian mengeluarkan tujuh seri video dimana masing video memiliki pesan dan tujuan yang berbeda. Cameo Production mendeklarasikan dirinya untuk mendukung pihak Prabowo sesaat sebelum pilpres berlangsung melalui video Cameo Fun Campaign : Ketika Harus Memilih, Prabowo atau Jokowi. Hal ini menimbulkan kontroversi di media sosial karena Cameo Production dianggap memiliki tujuan politik. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana strategi komunikasi video berseri Cameo Fun Campaign sebagai kampanye sosial oleh Cameo Production hingga menjadi viral pada Pemilu Presiden Indonesia 2014. Peneliti mengkaji strategi pembuatan isi pesan dan struktur pesan yang dilakukan Cameo Production dalam melakukan kampanye sosial di media digital. Hasil penelitian menunjukkan suksesnya kampanye sosial menggunakan media digital adalah dengan konten yang menonjol dan dapat direlasikan dengan mudah oleh khalayak serta momentum pelaksanaan yang tepat.
The Indonesian presidential election on July 2014 had matched two fractions, Joko Widodo-Jusuf Kalla and Prabowo Subianto-Hatta Rajasa as the legitimate candidates for the next president and vice president of Indonesia in 2014. Following the counting and final results, Prabowo-Hatta (45,85%-62.576.444) were defeated by Jokowi-JK (53,15%-70.997.833) with 8.421.389 votes as the difference from total votes (133. 754.277). During the presidential election, unknown sources had ramified false information that aimed to disparage, vilify, and embarrass both of the candidates. Such material used in the black campaign were contrary with public order and morals, thus they had concerned the public's attention. For that reason, Cameo Production as a media production company on YouTube were inspired to create a communication strategy for social campaign by creating content to counter false material in the form of black campaign and also to educate public to be critical and smart while consuming and responding the political information. Cameo Productions released seven video series where each video had its own different message and purpose. Afterwards, Cameo Production declared themselves to support Prabowo before the election day through the video Cameo Fun Campaign : Ketika Harus Memilih Prabowo atau Jokowi. This video caused a storm in social media and Cameo Production were alleged to have political agenda. This research describes the communication strategy using video series in Cameo Fun Campaign as a viral social campaign by Cameo Production during presidential election on July 2014. The researcher analyses the strategy to conduct a message from digital campaign. The result shows that a successful social campaign using digital media can be conducted with distinct and easily relatable content and must be implemented during the right time.
Kata Kunci : kampanye sosial, media sosial, pemilihan umum, strategi komunikasi